Ada Narkoba dan Sajam di UKI, Rektor Terkejut
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Maruarar Siahaan mengaku terkejut dengan temuan dua buah parang dan sebilah samurai serta dua gram ganja yang berada di lingkungan kampus yang dipimpinnya.
Menurutnya, barang-barang tersebut bukan merupakan sarana belajar mengajar. "Itu sarana kriminal," kata Maruarar kepada wartawan, Kamis (18/12/2014).
Seusai dilakukan penggeledahan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak siang hingga sore kemarin, Maruarar mengaku akan lebih memperhatikan lingkungan kampusnya. Hal tersebut lantaran mulai tahun lalu dia telah mencanangkan program kampus bebas narkoba. "Kita sudah tanda tangan MoU sama BNN," tambahnya.
Maruarar melanjutkan, operasi penyisiran baru kali ini dilakukan di lingkungan kampusnya. Dia berharap, setelah dirazia, UKI menjadi lembaga yang kondusif guna mendukung kegiatan belajar mengajar.
"Saya senang ada razia ini, bisa mencegah tidakan kekerasan serta mencegah mahasiswa menjadi pasar obat-obatan terlarang."
Selanjutnya, Maruarar berjanji bekerja sama dengan BNN guna memberantas narkoba. Namun jika terdapat mahasiswanya terbukti mengonsumsi barang haram tersebut, dia tidak ingin terburu-buru mengambil tindakan.
"Kalau cuma korban, kita skors dan direhab, tapi jika pengedar ya kita DO dan minta agar dihukum berat," pungkasnya.
Menurutnya, barang-barang tersebut bukan merupakan sarana belajar mengajar. "Itu sarana kriminal," kata Maruarar kepada wartawan, Kamis (18/12/2014).
Seusai dilakukan penggeledahan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak siang hingga sore kemarin, Maruarar mengaku akan lebih memperhatikan lingkungan kampusnya. Hal tersebut lantaran mulai tahun lalu dia telah mencanangkan program kampus bebas narkoba. "Kita sudah tanda tangan MoU sama BNN," tambahnya.
Maruarar melanjutkan, operasi penyisiran baru kali ini dilakukan di lingkungan kampusnya. Dia berharap, setelah dirazia, UKI menjadi lembaga yang kondusif guna mendukung kegiatan belajar mengajar.
"Saya senang ada razia ini, bisa mencegah tidakan kekerasan serta mencegah mahasiswa menjadi pasar obat-obatan terlarang."
Selanjutnya, Maruarar berjanji bekerja sama dengan BNN guna memberantas narkoba. Namun jika terdapat mahasiswanya terbukti mengonsumsi barang haram tersebut, dia tidak ingin terburu-buru mengambil tindakan.
"Kalau cuma korban, kita skors dan direhab, tapi jika pengedar ya kita DO dan minta agar dihukum berat," pungkasnya.
(zik)