Hari Pertama, Pemotor Masih Nekat Terobos MH Thamrin
A
A
A
JAKARTA - Hari pertama uji coba pelarangan sepeda motor melintas di Jalan MH Thamrin, ternyata masih ada pengendara motor yang nekat menerobos jalur terlarang tersebut.
Pantauan Sindonews di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan di depan Gedung Bawaslu beberapa pengendara motor terlihat menerobos Jalan Thamrin.
"Wah saya enggak tahu ada aturan begini mas. Saya mau ke Blok M dari Tanah Abang," ujar Ari kepada wartawan di depan Gedung Bawaslu, Rabu (17/12/2014).
Selanjutnya Ari diarahkan petugas Polantas melalui jalur alternatif yakni, Jalan Wahid Hasyim.
Hal serupa juga dikatakan, Fenny seorang ibu rumah tangga yang nekat menerobos Jalan Thamrin lantaran lupa.
"Saya mau jemput anak di Theresia dari arah Kebon Kacang. Saya sudah tahu aturannya tapi lupa," kata Fenny kepada wartawan.
Kanit Lantas Polsek Gambir Kompol Mukidi mengatakan, pengendara menerobos Jalan Thamrin karena belum mengetahui aturan yang di uji coba mulai hari ini.
"Ya masih ada yang nyelonong. Kita tertibkan di sini, dia nyelonong di sebelah sana. Mereka pas dihentikan alasannya belum tahu aturannya," kata Mukidi kepada Sindonews, Selasa (17/12/2014).
Pantauan Sindonews di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan di depan Gedung Bawaslu beberapa pengendara motor terlihat menerobos Jalan Thamrin.
"Wah saya enggak tahu ada aturan begini mas. Saya mau ke Blok M dari Tanah Abang," ujar Ari kepada wartawan di depan Gedung Bawaslu, Rabu (17/12/2014).
Selanjutnya Ari diarahkan petugas Polantas melalui jalur alternatif yakni, Jalan Wahid Hasyim.
Hal serupa juga dikatakan, Fenny seorang ibu rumah tangga yang nekat menerobos Jalan Thamrin lantaran lupa.
"Saya mau jemput anak di Theresia dari arah Kebon Kacang. Saya sudah tahu aturannya tapi lupa," kata Fenny kepada wartawan.
Kanit Lantas Polsek Gambir Kompol Mukidi mengatakan, pengendara menerobos Jalan Thamrin karena belum mengetahui aturan yang di uji coba mulai hari ini.
"Ya masih ada yang nyelonong. Kita tertibkan di sini, dia nyelonong di sebelah sana. Mereka pas dihentikan alasannya belum tahu aturannya," kata Mukidi kepada Sindonews, Selasa (17/12/2014).
(whb)