Benarkah Motor Jadi Pemicu Kemacetan di MH Thamrin?
A
A
A
JAKARTA - Sepeda motor dituding menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalan protokol Ibu Kota. Pemprov DKI Jakarta pun mulai besok menerapkan pembatasan sepeda motor di MH Thamrin-Medan Merdeka Barat.
Tudingan motor menjadi salah satu penyebab kemacetan ini membuat Sindonews menyusuri Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat untuk membuktikan kebenarannya.
Dengan menggunakan sepeda motor, Sindonews memulai rute penyusuran dari kawasan Bundaran HI pada pukul 07.30 WIB pagi tadi.
Saat jam sibuk kerja itu memang harus diakui lalu lintas kawasan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat sangat padat. Ratusan kendaraan bermotor mulai dari roda dua, mobil pribadi hingga angkutan umum memenuhi ruas jalan tersebut.
Menyusuri kawasan MH Thamrin (Bundaran HI) hingga Medan Merdeka Barat ternyata membutuhkan waktu tempuh 30 menit dengan laju kecepatan sepeda motor 25-30 Km/jam.
Sepanjang menyusuri kawasan yang akan menjadi area terlarang bagi sepeda motor ini kemacetan lalu lintas tidak lah parah. Antrean kendaraan hanya terjadi di sejumlah titik persimpangan seperti simpang Sarinah dan Kebon Sirih.
Itu pun dikarenakan banyaknya kendaraan pribadi dan angkutan umum. Adapun pengguna sepeda motor tetap tertib berada di lajur kiri.
Bila dibandingkan antara mobil dengan motor, keberadaan mobil lah yang justru menjadi penyebab kemacetan.
Di Jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Barat terdapat lima jalur yakni, dua jalur lambat, dan tiga jalur cepat.
Sejumlah mobil pribadi pun lebih memenuhi empat jalur dari lima jalur yang ada.
Sedangkan pengendara motor tetap berada di jalur lambat yang terkadang harus berbagi dengan mobil pribadi dan angkutan umum.
"Kalau saya tidak setuju motor dituding biang kemacetan di MH Thamrin-Medan Merdeka Barat," ujar Danu (42) pemotor asal Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pria yang bekerja di salah satu perusahaan ternama di kawasan MH Thamrin ini justru menyalahkan pengguna kendaraan roda empat.
"Biang kemacetan itu ya banyaknya mobil pribadi," tukasnya.
Tudingan motor menjadi salah satu penyebab kemacetan ini membuat Sindonews menyusuri Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat untuk membuktikan kebenarannya.
Dengan menggunakan sepeda motor, Sindonews memulai rute penyusuran dari kawasan Bundaran HI pada pukul 07.30 WIB pagi tadi.
Saat jam sibuk kerja itu memang harus diakui lalu lintas kawasan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat sangat padat. Ratusan kendaraan bermotor mulai dari roda dua, mobil pribadi hingga angkutan umum memenuhi ruas jalan tersebut.
Menyusuri kawasan MH Thamrin (Bundaran HI) hingga Medan Merdeka Barat ternyata membutuhkan waktu tempuh 30 menit dengan laju kecepatan sepeda motor 25-30 Km/jam.
Sepanjang menyusuri kawasan yang akan menjadi area terlarang bagi sepeda motor ini kemacetan lalu lintas tidak lah parah. Antrean kendaraan hanya terjadi di sejumlah titik persimpangan seperti simpang Sarinah dan Kebon Sirih.
Itu pun dikarenakan banyaknya kendaraan pribadi dan angkutan umum. Adapun pengguna sepeda motor tetap tertib berada di lajur kiri.
Bila dibandingkan antara mobil dengan motor, keberadaan mobil lah yang justru menjadi penyebab kemacetan.
Di Jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Barat terdapat lima jalur yakni, dua jalur lambat, dan tiga jalur cepat.
Sejumlah mobil pribadi pun lebih memenuhi empat jalur dari lima jalur yang ada.
Sedangkan pengendara motor tetap berada di jalur lambat yang terkadang harus berbagi dengan mobil pribadi dan angkutan umum.
"Kalau saya tidak setuju motor dituding biang kemacetan di MH Thamrin-Medan Merdeka Barat," ujar Danu (42) pemotor asal Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pria yang bekerja di salah satu perusahaan ternama di kawasan MH Thamrin ini justru menyalahkan pengguna kendaraan roda empat.
"Biang kemacetan itu ya banyaknya mobil pribadi," tukasnya.
(whb)