Kabulkan Keinginan Ade Sara, Elizabeth Jual Kalung
A
A
A
JAKARTA - Ade Sara Angelina Suroto, korban pembunuhan sepasang kekasih pada 3 Maret 2014 ternyata sosok yang memiliki keinginan besar untuk belajar.
Salah satunya keinginannya belajar Bahasa Jerman di Goethe Institut, Menteng, Jakarta Pusat.
"Di Surabaya (saat Natal 2013) dia bilang terus ingin ikut kursus Bahasa Jerman. Tapi kita belum ada biayanya," kata Elizabeth Diana, ibunda Ade Sara kepada Sindonews di kediamannya Jalan Layur Blok ABCD Nomor 2a RT007/011, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin 8 Desember 2014.
Sebagai orang tua, Elizabeth ingin mengabulkan keinginan anak semata wayangnya itu. Beruntung ada bantuan dari neneknya Sara.
"Pada saat itu nenek Sara atau ibu saya memberikan kalung. Saya berpikir akan menjualnya untuk mewujudkan keinginan Ade Sara tersebut. Akhirnya saya jual dan mendaftarkan dia (Ade Sara) ke Goethe," kenangnya.
Dia mengakui Sara memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, Sara juga mempunyai tanggung jawab atas keinginannya itu.
"Dia (Ade Sara) rajin banget. Selalu semangat kalau berangkat kursus. Kursusnya tiap hari Senin dan Rabu pukul 17.30 sampai 22.00 kalau pulang biasanya dijemput sama Bapaknya," terangnya.
Jenazah Ade Sara ditemukan di Kilometer 49, Tol Bintara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia dibunuh oleh sepasang kekasih, Hafitd dan Assyifah Ramadhani. Hafitd merupakan mantan kekasih Ade Sara.
Salah satunya keinginannya belajar Bahasa Jerman di Goethe Institut, Menteng, Jakarta Pusat.
"Di Surabaya (saat Natal 2013) dia bilang terus ingin ikut kursus Bahasa Jerman. Tapi kita belum ada biayanya," kata Elizabeth Diana, ibunda Ade Sara kepada Sindonews di kediamannya Jalan Layur Blok ABCD Nomor 2a RT007/011, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin 8 Desember 2014.
Sebagai orang tua, Elizabeth ingin mengabulkan keinginan anak semata wayangnya itu. Beruntung ada bantuan dari neneknya Sara.
"Pada saat itu nenek Sara atau ibu saya memberikan kalung. Saya berpikir akan menjualnya untuk mewujudkan keinginan Ade Sara tersebut. Akhirnya saya jual dan mendaftarkan dia (Ade Sara) ke Goethe," kenangnya.
Dia mengakui Sara memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, Sara juga mempunyai tanggung jawab atas keinginannya itu.
"Dia (Ade Sara) rajin banget. Selalu semangat kalau berangkat kursus. Kursusnya tiap hari Senin dan Rabu pukul 17.30 sampai 22.00 kalau pulang biasanya dijemput sama Bapaknya," terangnya.
Jenazah Ade Sara ditemukan di Kilometer 49, Tol Bintara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia dibunuh oleh sepasang kekasih, Hafitd dan Assyifah Ramadhani. Hafitd merupakan mantan kekasih Ade Sara.
(mhd)