Pengamat: Miras Oplosan Diangap Hiburan Murah
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Sosial UI menilai, masih banyaknya warga yang mengkonsumsi miras oplosan karena mereka mengangap hal itu sebagai hiburan murah.
Devie Rachmawati menegaskan, mereka yang mengkonsumsi miras oplosan tertekan dengan kondisi ekonomi mereka dan mencari alternatif untuk melepas masalah.
"Berawal dari kesulitan ekonomi sulitnya mendapat pekerjaan, mereka stress dan mencari hiburan yang murah meriah. Mereka memilih meminum miras oplosan," kata Devie saat dihubungi Sindonews, Minggu (7/12/2014).
Mereka itu, lanjut Devie, terpaksa menenggak miras oplosan karena tidak mampu membeli minuman alkohol yang mahal.
"Akhirnya mereka mencari minuman alkohol yang harganya murah. Inilah yang ditanggapi pasar sehingga mereka mencampur bahan berbahaya tersebut," lanjutnya.
Kejadian ini, lanjutnya, diduga karena lemahnya pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap warung yang diduga menjual barang berbahaya untuk dikonsumsi.
Devie Rachmawati menegaskan, mereka yang mengkonsumsi miras oplosan tertekan dengan kondisi ekonomi mereka dan mencari alternatif untuk melepas masalah.
"Berawal dari kesulitan ekonomi sulitnya mendapat pekerjaan, mereka stress dan mencari hiburan yang murah meriah. Mereka memilih meminum miras oplosan," kata Devie saat dihubungi Sindonews, Minggu (7/12/2014).
Mereka itu, lanjut Devie, terpaksa menenggak miras oplosan karena tidak mampu membeli minuman alkohol yang mahal.
"Akhirnya mereka mencari minuman alkohol yang harganya murah. Inilah yang ditanggapi pasar sehingga mereka mencampur bahan berbahaya tersebut," lanjutnya.
Kejadian ini, lanjutnya, diduga karena lemahnya pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap warung yang diduga menjual barang berbahaya untuk dikonsumsi.
(ysw)