KPAI: Jangan Anggap Rendah Anak Disabilitas
A
A
A
DEPOK - Menyambut peringatan hari penyandang cacat pada 3 Desember, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan banyak catatan kepada pemerintah.
Sebanyak 93 juta anak atau satu dari 20 anak usia 14 tahun di dunia hidup dalam kondisi disabilitas sedang atau parah.
Komisioner KPAI Susanto mengatakan, di banyak negara, respon terhadap anak disabilitas banyak yang ditinggalkan dan ditelantarkan.
Di Indonesia, persepsi masyarakat terhadap anak penyandang cacat juga masih negatif. Mereka masih memandang anak disabilitas sebagai makhluk yang berpotensi rendah.
"Jangan dianggap rendah. Akibatnya mereka kurang berkembang dengan baik," katanya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (2/12/2014).
Dia menilai, upaya inklusi umumnya gagal karena penerimaan lingkungan kurang mendukung. Karena itu, KPAI sebagai lembaga negara pengawas perlindungan anak meminta pemerintah memastikan pemenuhan hak dasar anak disabilitas berjalan optimal.
Hal itu khususnya pada hak pendidikan dan kesehatan. Pihaknya juga meminta seluruh elemen masyarakat memberikan dukungan kepada .anak disabilitas melalui berbagai cara, termasuk pengembangan bakat dan minatnya.
"Karena mereka merupakan aset bangsa yang potensial," ujarnya.
Sebanyak 93 juta anak atau satu dari 20 anak usia 14 tahun di dunia hidup dalam kondisi disabilitas sedang atau parah.
Komisioner KPAI Susanto mengatakan, di banyak negara, respon terhadap anak disabilitas banyak yang ditinggalkan dan ditelantarkan.
Di Indonesia, persepsi masyarakat terhadap anak penyandang cacat juga masih negatif. Mereka masih memandang anak disabilitas sebagai makhluk yang berpotensi rendah.
"Jangan dianggap rendah. Akibatnya mereka kurang berkembang dengan baik," katanya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (2/12/2014).
Dia menilai, upaya inklusi umumnya gagal karena penerimaan lingkungan kurang mendukung. Karena itu, KPAI sebagai lembaga negara pengawas perlindungan anak meminta pemerintah memastikan pemenuhan hak dasar anak disabilitas berjalan optimal.
Hal itu khususnya pada hak pendidikan dan kesehatan. Pihaknya juga meminta seluruh elemen masyarakat memberikan dukungan kepada .anak disabilitas melalui berbagai cara, termasuk pengembangan bakat dan minatnya.
"Karena mereka merupakan aset bangsa yang potensial," ujarnya.
(mhd)