KH Noer Alie Pimpin Peperangan di Pondok Ungu
A
A
A
JAKARTA - Kecintaan KH Noer Alie terhadap Tanah Air tak perlu diragukan. Pada November 1945, KH Noer Ali membentuk Laskar Rakyat dan mengeluarkan fatwa wajib berjuang melawan penjajah.
Dilansir dari kh-noeralie.info dalam biografi KH Noer Alie Pahlawan Nasional yang ditulis oleh Ali Anwar, pembentukan Laskar Rakyat ini dikarenakan KH Noer Alie tak rela menyaksikan agresi dan provokasi tentara sekutu untuk mengembalikan Indonesia kepada Belanda.
Dalam waktu singkat KH Noer Alie menghimpun sekitar 200 orang yang merupakan gabungan santri dan pemuda di sekitar Babelan, Tarumajaya, Cilincing, dan Muara Gembong.
Mereka dilatih dasar-dasar kemiliteran oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Bekasi dan Jatinegara.
Sedangkan KH Noer Alie melatih mental dan rohani pasukannya dengan cara berpuasa selama tujuh hari di masjid Ujungmalang.
Pada 29 November 1945, terjadilah pertempuran sengit pasukan KH Noer Ali melawan Sekutu-Inggris di kawasan Pondok Ungu. Meski sempat mendesak tentara sekutu, pasukan Laskar Rakyat
berbalik terdesak sampai jembatan Sasak Kapuk.
KH Noer Alie pun menginstruksikan seluruh pasukannya untuk mundur. Sebagian besar pasukan mundur, namun puluhan lainnya tetap bertahan.
Sekitar 30 orang pasukan Laskar Rakyat gugur dalam pertempuran tersebut.
Peristiwa tersebut hingga saat ini dikenang sebagai pertempuran Sasak Kapuk, karena terjadi di sekitar jembatan Sasak Kapuk, Pondok Ungu.
Dilansir dari kh-noeralie.info dalam biografi KH Noer Alie Pahlawan Nasional yang ditulis oleh Ali Anwar, pembentukan Laskar Rakyat ini dikarenakan KH Noer Alie tak rela menyaksikan agresi dan provokasi tentara sekutu untuk mengembalikan Indonesia kepada Belanda.
Dalam waktu singkat KH Noer Alie menghimpun sekitar 200 orang yang merupakan gabungan santri dan pemuda di sekitar Babelan, Tarumajaya, Cilincing, dan Muara Gembong.
Mereka dilatih dasar-dasar kemiliteran oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Bekasi dan Jatinegara.
Sedangkan KH Noer Alie melatih mental dan rohani pasukannya dengan cara berpuasa selama tujuh hari di masjid Ujungmalang.
Pada 29 November 1945, terjadilah pertempuran sengit pasukan KH Noer Ali melawan Sekutu-Inggris di kawasan Pondok Ungu. Meski sempat mendesak tentara sekutu, pasukan Laskar Rakyat
berbalik terdesak sampai jembatan Sasak Kapuk.
KH Noer Alie pun menginstruksikan seluruh pasukannya untuk mundur. Sebagian besar pasukan mundur, namun puluhan lainnya tetap bertahan.
Sekitar 30 orang pasukan Laskar Rakyat gugur dalam pertempuran tersebut.
Peristiwa tersebut hingga saat ini dikenang sebagai pertempuran Sasak Kapuk, karena terjadi di sekitar jembatan Sasak Kapuk, Pondok Ungu.
(whb)