Drainase di Jakarta Belum Berfungsi Maksimal
A
A
A
JAKARTA - Pengangkutan lumpur dari saluran air di Jakarta dinilai belum maksimal. Pasalnya, lumpur yang sudah diangkut dibiarkan di pinggir jalan, sehingga ketika hujan lumpur itu turun lagi ke dalam saluran hingga menimbulkan banjir lagi.
"Semua drainase belum berfungsi optimal," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Goni di Jakarta, Kamis 20 November 2014.
Akibatnya, kata dia, genangan yang di pinggir jalan itu bisa menghambat arus lalu lintas dan menimbulkan kemacetan. Hal itu akibat aliran air tidak lancar.
Sambung Goni, terlambatnya pekerjaan infrastruktur tersebut berawal dari proses tender yang terlambat di Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLP). BLP yang dahulu bernama Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak dapat memroses semua pengajuan tender lelang, bila dokumennya tidak lengkap.
"Ini pelajaran bagi Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat proses lelang. Dinas PU tidak bisa menunda-nunda pekerjaan," ujarnya.
"Semua drainase belum berfungsi optimal," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Goni di Jakarta, Kamis 20 November 2014.
Akibatnya, kata dia, genangan yang di pinggir jalan itu bisa menghambat arus lalu lintas dan menimbulkan kemacetan. Hal itu akibat aliran air tidak lancar.
Sambung Goni, terlambatnya pekerjaan infrastruktur tersebut berawal dari proses tender yang terlambat di Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLP). BLP yang dahulu bernama Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak dapat memroses semua pengajuan tender lelang, bila dokumennya tidak lengkap.
"Ini pelajaran bagi Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat proses lelang. Dinas PU tidak bisa menunda-nunda pekerjaan," ujarnya.
(mhd)