Angkot di Bogor Batal Mogok Massal
Angkot di Bogor Batal Mogok Massal
A
A
A
BOGOR - Rencana aksi mogok massal angkot di Kota Bogor ternyata batal. Rencana ini sempat membuat panik warga, untungnya ribuan angkot di Kota Bogor tetap beroperasi.
Berdasarkan pantauan, terlihat angkot masih hilir mudik di berbagai jalanan kota sejak pukul 07.00 WIB. Penumpukan penumpang juga tidak terjadi sebab semua angkot dari berbagai trayek masih beroperasi.
Tak ada tanda-tanda sopir atau penumpang yang ingin melakukan demo di tempat-tempat vital. Arus lalu lintas pun tetap berjalan normal meskipun ada yang tersendat di beberapa titik.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Kota Bogor, M. Ishak mengatakan seluruh angkot di Kota Bogor tetap beroperasi normal.
"Nggak ah, nggak jadi, semua tetap beroperasi. Kalau ga narik (operasi) rugi dong kita," katanya ketika dihubungi wartawan, Rabu (19/11/2014).
Ia menjelaskan, alasan angkot di Kota Bogor tidak melakukan mogok nasional karena sebelumnya ia telah melakukan langkah antisipasi. Pada Jumat 16 November 2014 lalu, DPC Organda Kota Bogor beserta para pengurus melakukan pertemuan untuk menentukan angka kenaikan tarif yang kemudian disepakati nilai kenaikan tarif sebesar Rp1.000.
Lantas, angka kenaikan tarif tersebut diajukan kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya dan langsung disepakati. Kenaikan tarif tersebut juga langsung dibuat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Wali Kota.
"Kita memang sudah melakukan langkah antisipasi dengan menentukan besaran kenaikan tarif. Ternyata keinginan kami didengar oleh Pak Wali (Bima Arya). Terus mau apa lagi kita berdemo?," tandas Ishak.
Ia mengatakan, rencana mogok nasional yang dilakukan hari ini merupakan bentuk kekecewaan para pengurus Organda dari tingkat pusat hingga cabang atas tidak didengarnya aspirasi mereka agar subsidi BBM bagi angkot tidak dikurangi. Namun, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menetapkan besaran tarif angkot di Kota Bogor yang juga disetujui oleh Bima Arya.
Berdasarkan pantauan, terlihat angkot masih hilir mudik di berbagai jalanan kota sejak pukul 07.00 WIB. Penumpukan penumpang juga tidak terjadi sebab semua angkot dari berbagai trayek masih beroperasi.
Tak ada tanda-tanda sopir atau penumpang yang ingin melakukan demo di tempat-tempat vital. Arus lalu lintas pun tetap berjalan normal meskipun ada yang tersendat di beberapa titik.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Kota Bogor, M. Ishak mengatakan seluruh angkot di Kota Bogor tetap beroperasi normal.
"Nggak ah, nggak jadi, semua tetap beroperasi. Kalau ga narik (operasi) rugi dong kita," katanya ketika dihubungi wartawan, Rabu (19/11/2014).
Ia menjelaskan, alasan angkot di Kota Bogor tidak melakukan mogok nasional karena sebelumnya ia telah melakukan langkah antisipasi. Pada Jumat 16 November 2014 lalu, DPC Organda Kota Bogor beserta para pengurus melakukan pertemuan untuk menentukan angka kenaikan tarif yang kemudian disepakati nilai kenaikan tarif sebesar Rp1.000.
Lantas, angka kenaikan tarif tersebut diajukan kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya dan langsung disepakati. Kenaikan tarif tersebut juga langsung dibuat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Wali Kota.
"Kita memang sudah melakukan langkah antisipasi dengan menentukan besaran kenaikan tarif. Ternyata keinginan kami didengar oleh Pak Wali (Bima Arya). Terus mau apa lagi kita berdemo?," tandas Ishak.
Ia mengatakan, rencana mogok nasional yang dilakukan hari ini merupakan bentuk kekecewaan para pengurus Organda dari tingkat pusat hingga cabang atas tidak didengarnya aspirasi mereka agar subsidi BBM bagi angkot tidak dikurangi. Namun, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menetapkan besaran tarif angkot di Kota Bogor yang juga disetujui oleh Bima Arya.
(ysw)
Explore More