KPAI: Tawuran Perilaku dan Gaya Hidup Primitif
A
A
A
JAKARTA - Tawuran antar pelajar merupakan gaya hidup yang primitif. Karena, dunia pendidikan sejatinya sarat akan nilai-nilai dan kearifan.
"Tawuran itu perilaku dan gaya hidup primitif. Kultur tawuran sarat akan tindak kekerasan dan kekejaman. Maka itu, kultur pendidikan dan kultur primitif tersebut harus dijauhkan karena tidak bersenyawa (dengan pendidikan)," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Oleh sebab itu, Susanto berharap, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memiliki strategi dalam mengantisipasi perilaku dan gaya primitif tersebut, agar tidak berbaur dengan dunia pendidikan.
"Dinas Pendidikan harus punya resep untuk penanganan dan pencegahan tawuran pelajar. Apalagi banyak kasus tawuran pelajar berakhir tragis hingga menghilangkan nyawa. Padahal, semua anak Indonesia memiliki hak hidup dan hak mendapatkan pendidikan," ujarnya.
Susanto menambahkan, selain Dinas Pendidikan, semua elemen bangsa, termasuk aparat keamanan, lembaga, dan semua lapisan masyarakat harus bersinergi dalam menghentikan segala bentuk dan modus tawuran tersebut.
Belum lama ini, aksi tawuran antara SMA Negeri 109 dan SMA Negeri 60 Jakarta menewaskan Andi Audi Pratama (16). Andi merupakan siswa SMA Negeri 109 Jakarta yang tewas lantaran dikeroyok.
"Tawuran itu perilaku dan gaya hidup primitif. Kultur tawuran sarat akan tindak kekerasan dan kekejaman. Maka itu, kultur pendidikan dan kultur primitif tersebut harus dijauhkan karena tidak bersenyawa (dengan pendidikan)," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Oleh sebab itu, Susanto berharap, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memiliki strategi dalam mengantisipasi perilaku dan gaya primitif tersebut, agar tidak berbaur dengan dunia pendidikan.
"Dinas Pendidikan harus punya resep untuk penanganan dan pencegahan tawuran pelajar. Apalagi banyak kasus tawuran pelajar berakhir tragis hingga menghilangkan nyawa. Padahal, semua anak Indonesia memiliki hak hidup dan hak mendapatkan pendidikan," ujarnya.
Susanto menambahkan, selain Dinas Pendidikan, semua elemen bangsa, termasuk aparat keamanan, lembaga, dan semua lapisan masyarakat harus bersinergi dalam menghentikan segala bentuk dan modus tawuran tersebut.
Belum lama ini, aksi tawuran antara SMA Negeri 109 dan SMA Negeri 60 Jakarta menewaskan Andi Audi Pratama (16). Andi merupakan siswa SMA Negeri 109 Jakarta yang tewas lantaran dikeroyok.
(mhd)