Maksa Masuk Balai Kota, 'Tentara DKI' Siap Perang
A
A
A
JAKARTA - Satpol PP DKI Jakarta siap perang dengan ormas atau individu manapun yang nekat memaksa masuk ke Balai Kota DKI Jakarta.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengungkapkan, Satpol PP sebagai 'tentara' Pemprov DKI tentunya selalu siap mengamankan Balai Kota.
"Sebagai 'tentara DKI', kita (Satpol PP) siap perang dengan siapapun yang memaksa masuk ke Balai Kota DKI Jakarta," ungkap Kukuh kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/11/2014) siang.
Kukuh menuturkan, Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sempat menanyakan kondisi di luar Balai Kota karena massa yang melakukan aksi unjuk rasa.
"Saya bilang aman Pak, enggak ada apa-apa. Kalau ada apa-apa ya tentunya, kita siap perang," tutur Kukuh.
Kukuh mengatakan, sebanyak 800 personel Satpol PP disiagakan menjaga Balai Kota terkait adanya aksi unjuk rasa dari massa GMJ.
"Satpol PP itu mengikuti kekuatan lawan itu kira-kira berapa, mereka ribuan, kita sudah ada 800. Di setiap wilayah juga standby (siaga), jadi sewaktu-waktu butuh tinggal telepon," katanya.
Mengenai adanya kabar bahwa FPI ingin melakukan perundingan oleh Ahok, Kukuh mengatakan tidak ada yang perlu dirundingkan.
"Mau berunding apa lagi sih. Pak Ahok itu sudah pasti jadi Gubernur. Tinggal menunggu hari H pelantikan saja. Itu kata konstitusi," pungkasnya.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengungkapkan, Satpol PP sebagai 'tentara' Pemprov DKI tentunya selalu siap mengamankan Balai Kota.
"Sebagai 'tentara DKI', kita (Satpol PP) siap perang dengan siapapun yang memaksa masuk ke Balai Kota DKI Jakarta," ungkap Kukuh kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/11/2014) siang.
Kukuh menuturkan, Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sempat menanyakan kondisi di luar Balai Kota karena massa yang melakukan aksi unjuk rasa.
"Saya bilang aman Pak, enggak ada apa-apa. Kalau ada apa-apa ya tentunya, kita siap perang," tutur Kukuh.
Kukuh mengatakan, sebanyak 800 personel Satpol PP disiagakan menjaga Balai Kota terkait adanya aksi unjuk rasa dari massa GMJ.
"Satpol PP itu mengikuti kekuatan lawan itu kira-kira berapa, mereka ribuan, kita sudah ada 800. Di setiap wilayah juga standby (siaga), jadi sewaktu-waktu butuh tinggal telepon," katanya.
Mengenai adanya kabar bahwa FPI ingin melakukan perundingan oleh Ahok, Kukuh mengatakan tidak ada yang perlu dirundingkan.
"Mau berunding apa lagi sih. Pak Ahok itu sudah pasti jadi Gubernur. Tinggal menunggu hari H pelantikan saja. Itu kata konstitusi," pungkasnya.
(whb)