Mainan Bajakan Bima Satria Garuda Masih Beredar
A
A
A
JAKARTA - Penangkapan terhadap lima penjualan mainan bajakan Bima Satria Garuda yang dilakukan Polda Metro Jaya tidak membuat takut para penjual mainan bajakan lain.
Dari pantauan KORAN SINDO di lapangan, beberapa toko masih menjual mainan robot Bima Satria Garuda dan topeng serta pedang.
Harga yang ditawarkan cukup murah. Ujang, salah seorang penjual, mengatakan untuk topeng dijual dengan harga Rp35.000 sampai Rp50.000.
Kemudian untuk mainan robot dijual Rp250.000 hingga Rp300.000.
Ujang menuturkan, masyarakat tidak terlalu memperhatikan keaslian karena sepintas perbedaan mainan asli dengan palsu tidak begitu terlihat.
"Saat ini anak kecil banyak yang menyukainya (mainan Bima Satria Garuda) dan mereka tidak peduli apakah mainan itu asli atau palsu," ujarnya, Jumat 7 November kemarin.
Ujang mengakui pertengahan Oktober lalu memang ada penggerebekan dari kepolisian, tetapi beberapa hari setelah itu penjual mainan bajakan kembali marak.
Dia juga tidak bisa berbuat banyak. Selama permintaan tinggi, penjual mainan bajakan akan tetap ada.
"Ya namanya juga mau cari penghasilan. Saat ini yang sedang tren bagi anak-anak ya mainan ini (robot Bima Satria Garuda)," ucapnya.
Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Kusnaedi. Dia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan keaslian mainan yang dijualnya.
Menurutnya stok mainan robot Bima tidak terlalu banyak, sekitar 20 unit lagi. Setelah ada penggerebekan, para penjual mainan bajakan memang masih menjual, tetapi lebih hati-hati.
Di kawasan tersebut, tidak hanya mainan yang dibajak, banyak juga penjual VCD maupun DVD bajakan.
Menurutnya pembajakan di kawasan Asemka sudah menyeluruh, jika memang mau dibersihkan akan sangat sulit. "Bukan kita saja (yang menjual bajakan).
Banyak yang menjual barang bajakan dan jika mau ditertibkan, tertibkan semua," tuturnya.
Dari pantauan KORAN SINDO di lapangan, beberapa toko masih menjual mainan robot Bima Satria Garuda dan topeng serta pedang.
Harga yang ditawarkan cukup murah. Ujang, salah seorang penjual, mengatakan untuk topeng dijual dengan harga Rp35.000 sampai Rp50.000.
Kemudian untuk mainan robot dijual Rp250.000 hingga Rp300.000.
Ujang menuturkan, masyarakat tidak terlalu memperhatikan keaslian karena sepintas perbedaan mainan asli dengan palsu tidak begitu terlihat.
"Saat ini anak kecil banyak yang menyukainya (mainan Bima Satria Garuda) dan mereka tidak peduli apakah mainan itu asli atau palsu," ujarnya, Jumat 7 November kemarin.
Ujang mengakui pertengahan Oktober lalu memang ada penggerebekan dari kepolisian, tetapi beberapa hari setelah itu penjual mainan bajakan kembali marak.
Dia juga tidak bisa berbuat banyak. Selama permintaan tinggi, penjual mainan bajakan akan tetap ada.
"Ya namanya juga mau cari penghasilan. Saat ini yang sedang tren bagi anak-anak ya mainan ini (robot Bima Satria Garuda)," ucapnya.
Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Kusnaedi. Dia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan keaslian mainan yang dijualnya.
Menurutnya stok mainan robot Bima tidak terlalu banyak, sekitar 20 unit lagi. Setelah ada penggerebekan, para penjual mainan bajakan memang masih menjual, tetapi lebih hati-hati.
Di kawasan tersebut, tidak hanya mainan yang dibajak, banyak juga penjual VCD maupun DVD bajakan.
Menurutnya pembajakan di kawasan Asemka sudah menyeluruh, jika memang mau dibersihkan akan sangat sulit. "Bukan kita saja (yang menjual bajakan).
Banyak yang menjual barang bajakan dan jika mau ditertibkan, tertibkan semua," tuturnya.
(whb)