Motif Pembunuhan Sadis di Depok karena Sakit Hati ke Ayah Korban
A
A
A
DEPOK - Motif pembunuhan terhadap Hadi Nurmansyah yang tewas di bak kamar mandi rumahnya dipicu sakit hati para tersangka terhadap orang tua korban.
Kapolresta Depok Kombes pol Ahmad Subarkah mengatakan, pelaku pembunuhan ialah AL dan DM yang ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya di rumah mereka masing-masing di depok dan Sumedang, Jawa Barat.
Beberapa hari sebelum pembunuhan, antara ayah korban dan kedua tersangka memiliki kesepakatan untuk merenovasi rumah dengan upah Rp30 juta.
Selanjutnya, tersangka dua kali mendatangi rumah korban untuk memastikan pekerjaan renovasi rumah tersebut. Namun, ayah korban selalu tak ada di rumah.
Kali ketiga pada Jumat 31 Oktober lalu, tersangka kembali datang untuk meminta uang sebagai tanda jadi bekerja sebesar Rp200.000 kepada Hadi yang saat itu di rumah seorang diri.
Namun, karena korban tidak memberikan uang tanda jadi tersebut membuat para tersangka kesal dan menganiaya korban hingga tak bernyawa.
"Antara korban dengan pelaku tidak ada hubungan apapun. Jadi tersangka ini sakit hati kepada ayah korban," papar Ahmad Subarkah di Mapolresta Depok, Senin (03/11/2014).
Sejumlah barang bukti berupa kabel rice cooker, kaus yang digunakan pelaku untuk membekap korban telah disita penyidik.
Hadinurmansyah dibunuh pada Jumat 31 Oktober lalu di rumahnya di Jalan Kembang Beji, RT 01/02, Beji, Depok.
Saat ditemukan kaki dan tangan korban diikat kabel rice cooker. Sedangkan kepala korban ditenggelamkan ke bak kamar mandi.
Hasil autopsi terhadap jasad Hadi Nurmansyah menyatakan korban tewas dibekap oleh pelaku dan selanjut ditenggelamkan ke bak kamar mandi.
Kapolresta Depok Kombes pol Ahmad Subarkah mengatakan, pelaku pembunuhan ialah AL dan DM yang ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya di rumah mereka masing-masing di depok dan Sumedang, Jawa Barat.
Beberapa hari sebelum pembunuhan, antara ayah korban dan kedua tersangka memiliki kesepakatan untuk merenovasi rumah dengan upah Rp30 juta.
Selanjutnya, tersangka dua kali mendatangi rumah korban untuk memastikan pekerjaan renovasi rumah tersebut. Namun, ayah korban selalu tak ada di rumah.
Kali ketiga pada Jumat 31 Oktober lalu, tersangka kembali datang untuk meminta uang sebagai tanda jadi bekerja sebesar Rp200.000 kepada Hadi yang saat itu di rumah seorang diri.
Namun, karena korban tidak memberikan uang tanda jadi tersebut membuat para tersangka kesal dan menganiaya korban hingga tak bernyawa.
"Antara korban dengan pelaku tidak ada hubungan apapun. Jadi tersangka ini sakit hati kepada ayah korban," papar Ahmad Subarkah di Mapolresta Depok, Senin (03/11/2014).
Sejumlah barang bukti berupa kabel rice cooker, kaus yang digunakan pelaku untuk membekap korban telah disita penyidik.
Hadinurmansyah dibunuh pada Jumat 31 Oktober lalu di rumahnya di Jalan Kembang Beji, RT 01/02, Beji, Depok.
Saat ditemukan kaki dan tangan korban diikat kabel rice cooker. Sedangkan kepala korban ditenggelamkan ke bak kamar mandi.
Hasil autopsi terhadap jasad Hadi Nurmansyah menyatakan korban tewas dibekap oleh pelaku dan selanjut ditenggelamkan ke bak kamar mandi.
(whb)