Harapan Wali Kota Depok kepada Jokowi-JK
A
A
A
DEPOK - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail berharap kepemimpinan Jokowi-JK mampu menciptakan pemerataan pendidikan, kesehatan dan ekonomi di seluruh Indonesia.
Nur Mahmudi mengatakan, pada bidang pendidikan masih terjadi ketimpangan atau disparitas kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam negeri.
Karena itu Nur Mahmudi berharap Jokowi-JK mampu meningkatkan pemerataan pendidikan.
"Tentu diharapkan program yang perlu dikonsentrasikan Pak Jokowi bahwa kita sangat digalaukan dengan pemerataaan dan peningkatan pendidikan, mutu kita di internasional rendah. Disparitas kualitas di Jawa dan pulau lainnya saja cukup tinggi," tegasnya di Balai Kota Depok, Selasa (21/10/2014).
Nur Mahmudi menambahkan masalah perekonomian juga menjadi krusial dalam pembangunan.
Terakhir, kata dia, masalah kesehatan juga masih banyak kendala.
Bukan hanya sistem, tetapi masalah mutu, kualitas SDM, hingga fasilitas juga masih sering dihadapi.
"Bidan yang terlatih di setiap daerah harus dimiliki, lalu dokter di
tiap puskesmas, jangan jauh-jauh bicara luar Jawa, di Depok
saja dengan Majalengka dan Cianjur jauh, apalagi bicara kepulauan," tandasnya.
Nur Mahmudi mengatakan, pada bidang pendidikan masih terjadi ketimpangan atau disparitas kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam negeri.
Karena itu Nur Mahmudi berharap Jokowi-JK mampu meningkatkan pemerataan pendidikan.
"Tentu diharapkan program yang perlu dikonsentrasikan Pak Jokowi bahwa kita sangat digalaukan dengan pemerataaan dan peningkatan pendidikan, mutu kita di internasional rendah. Disparitas kualitas di Jawa dan pulau lainnya saja cukup tinggi," tegasnya di Balai Kota Depok, Selasa (21/10/2014).
Nur Mahmudi menambahkan masalah perekonomian juga menjadi krusial dalam pembangunan.
Terakhir, kata dia, masalah kesehatan juga masih banyak kendala.
Bukan hanya sistem, tetapi masalah mutu, kualitas SDM, hingga fasilitas juga masih sering dihadapi.
"Bidan yang terlatih di setiap daerah harus dimiliki, lalu dokter di
tiap puskesmas, jangan jauh-jauh bicara luar Jawa, di Depok
saja dengan Majalengka dan Cianjur jauh, apalagi bicara kepulauan," tandasnya.
(whb)