Sekolah Jangan Lupakan Pendidikan Karakter
A
A
A
JAKARTA - Minimnya pendidikan karakter yang diberikan sekolah membuat kenakalan remaja terus meningkat.
Komisioner KPAI, Susanto menengarai, akibat minimnya pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah menjadikan kasus tawuran, bullying, narkoba, dan kejahatan seksual di sekolah semakin marak.
Hal tersebut, lanjut Susanto, berdasarkan hasil pantauan Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter di tahun 2014 ini.
Kurangnya kemampuan pendidik dan sedikitnya sekolahan yang menerapkan pendidikan berkarakter membuat nilai-nilai karakter tidak terealisasikan secara baik pada diri seorang siswa.
"Terbatasnya buku bacaan yang bermuatan karakter dan tidak tersedianya buku bacaan berkarakter di perpustakaan sekolah membuat nilai karakter tidak terealisasikan," ujarnya melalui pesan singkatnya pada Sindonews, Minggu (19/10/2014).
Kondisi tersebut, Lanjut Susanto, diperparah dengan adanya guru yang belum mendapatkan pelatihan pendidikan karakter. Karena itu, perlu adanya transformasi besar-besaran ditiap sekolah.
"Jika pola manajemen masih menggunakan menu lama, sementara kesiapan SDM masih lemah, Saya tidak yakin spirit membangun generasi berkarakter akan tercapai dengan baik," jelasnya.
Komisioner KPAI, Susanto menengarai, akibat minimnya pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah menjadikan kasus tawuran, bullying, narkoba, dan kejahatan seksual di sekolah semakin marak.
Hal tersebut, lanjut Susanto, berdasarkan hasil pantauan Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter di tahun 2014 ini.
Kurangnya kemampuan pendidik dan sedikitnya sekolahan yang menerapkan pendidikan berkarakter membuat nilai-nilai karakter tidak terealisasikan secara baik pada diri seorang siswa.
"Terbatasnya buku bacaan yang bermuatan karakter dan tidak tersedianya buku bacaan berkarakter di perpustakaan sekolah membuat nilai karakter tidak terealisasikan," ujarnya melalui pesan singkatnya pada Sindonews, Minggu (19/10/2014).
Kondisi tersebut, Lanjut Susanto, diperparah dengan adanya guru yang belum mendapatkan pelatihan pendidikan karakter. Karena itu, perlu adanya transformasi besar-besaran ditiap sekolah.
"Jika pola manajemen masih menggunakan menu lama, sementara kesiapan SDM masih lemah, Saya tidak yakin spirit membangun generasi berkarakter akan tercapai dengan baik," jelasnya.
(ysw)