Tawuran, 13 Pelajar Diamankan di Mapolsek Tanjung Duren
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 13 pelajar SMK 35 Kampung Jawa, Jakarta, diamankan di Mapolsek Tanjung Barat karena terlibat tawuran. Dalam tawuran tersebut, dua pelajar luka parah terkena sabetan celurit.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Khoiri mengatakan ada 13 pelajar dari SMK 35 yang diamankan.
"Kami sedang memeriksa belasan pelajar tersebut. Sedangkan dua korban yang dirawat di rumah sakit kami tetapkan sebagai tersangka," katanya kepada wartawan, Jumat (17/10/2014).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata Khoiri, pemicu dari aksi tawuran itu tak lain disebabkan dari dua korban yang terluka parah.
"Awalnya kedua pelajar yang terluka itu saling pukul. Di antara mereka ada yang mengeluarkan celurit lalu membacok lawannya. Celurit terlepas, lawannya yang dibacok memungut, kemudian membacok balik," ungkapnya.
Saat ini, polisi masih menelusuri kepemilikan celurit yan masih menancap di kepala Ramawi. Ia menduga aksi tawuran berlatar dendam itu sudah terencana.
"Kalau sampai jatuh korban seperti ini, jelas kami tetapkan tersangkanya. Seperti dua orang pelajar itu, mereka korban sekaligus juga tersangka," tegasnya.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Khoiri mengatakan ada 13 pelajar dari SMK 35 yang diamankan.
"Kami sedang memeriksa belasan pelajar tersebut. Sedangkan dua korban yang dirawat di rumah sakit kami tetapkan sebagai tersangka," katanya kepada wartawan, Jumat (17/10/2014).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata Khoiri, pemicu dari aksi tawuran itu tak lain disebabkan dari dua korban yang terluka parah.
"Awalnya kedua pelajar yang terluka itu saling pukul. Di antara mereka ada yang mengeluarkan celurit lalu membacok lawannya. Celurit terlepas, lawannya yang dibacok memungut, kemudian membacok balik," ungkapnya.
Saat ini, polisi masih menelusuri kepemilikan celurit yan masih menancap di kepala Ramawi. Ia menduga aksi tawuran berlatar dendam itu sudah terencana.
"Kalau sampai jatuh korban seperti ini, jelas kami tetapkan tersangkanya. Seperti dua orang pelajar itu, mereka korban sekaligus juga tersangka," tegasnya.
(ysw)