Epi Tunggara Gelapkan Kacang Tanah Satu Kontainer
A
A
A
JAKARTA - Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap pelaku penggelapan kontainer berisi kacang tanah seharga Rp400 juta.
Modus pelaku adalah dengan membelokkan kontainer yang dibawanya dan dijual ke penadah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pelaku bernama Iwan alias Epi Tunggara ditangkap di kawasan Jakarta Utara pada Agustus lalu.
"Dia ditangkap setelah korbannya melapor kalau kontainer 12 feet berisi kacang tidak sampai ke tujuan, begitu juga dengan sopir yang ikut menghilang," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/10/2014).
Dari penyelidikan ditemukan, Iwan memiliki dua laporan penggelapan dengan modus serupa di Polres Jakarta Utara.
Salah satu korban yaitu Operation Director PT Kencana Pesaka Abadi Nico Riandi mengatakan, saat melamar ke perusahaannya Iwan mengaku bernama Epi Tunggara.
"Dia melamar seperti karyawan biasa, tidak ada yang mencurigakan," katanya. Setelah bekerja, Epi selalu bekerja tepat waktu.
Barang kiriman juga selalu sampai lokasi dan pelanggannya juga puas dengan kinerja.
Namun begitu memasuki satu bulan bekerja, Epi mulai bertingkah. Salah satunya ketika perusahaan mendapatkan order untuk mengirimkan barang berupa susu formula ke kawasan Jawa Barat.
Kiriman itu tidak sampai. Setelah ditunggu sampai beberapa hari kontainer dan isinya juga menghilang. Diikuti oleh Epi yang juga raib keberadaannya.
Modus pelaku adalah dengan membelokkan kontainer yang dibawanya dan dijual ke penadah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pelaku bernama Iwan alias Epi Tunggara ditangkap di kawasan Jakarta Utara pada Agustus lalu.
"Dia ditangkap setelah korbannya melapor kalau kontainer 12 feet berisi kacang tidak sampai ke tujuan, begitu juga dengan sopir yang ikut menghilang," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/10/2014).
Dari penyelidikan ditemukan, Iwan memiliki dua laporan penggelapan dengan modus serupa di Polres Jakarta Utara.
Salah satu korban yaitu Operation Director PT Kencana Pesaka Abadi Nico Riandi mengatakan, saat melamar ke perusahaannya Iwan mengaku bernama Epi Tunggara.
"Dia melamar seperti karyawan biasa, tidak ada yang mencurigakan," katanya. Setelah bekerja, Epi selalu bekerja tepat waktu.
Barang kiriman juga selalu sampai lokasi dan pelanggannya juga puas dengan kinerja.
Namun begitu memasuki satu bulan bekerja, Epi mulai bertingkah. Salah satunya ketika perusahaan mendapatkan order untuk mengirimkan barang berupa susu formula ke kawasan Jawa Barat.
Kiriman itu tidak sampai. Setelah ditunggu sampai beberapa hari kontainer dan isinya juga menghilang. Diikuti oleh Epi yang juga raib keberadaannya.
(whb)