Revitalisasi Terminal, Kapolda Minta Pemkot Bogor Sosialisasi
Revitalisasi Terminal, Kapolda Minta Pemkot Bogor Sosialisasi
A
A
A
BOGOR - Soal revitalisasi Terminal Baranangsiang, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol M Iriawan meminta Pemkot Bogor untuk melakukan sosialisasi secara intensif. Revitalisasi Terminal Baranangsiang rencananya akan dilengkapi mal dan hotel.
Hal tersebut diungkapkan Irjen Pol M Iriawan saat memantau persiapan pengamanan pelantikan DPR RI di kawasan Terminal Baranangsiang, Bogor, Rabu (1/10/2014). "Bukan hanya Pemkot, tapi pihak investor juga harus tertib administrasi," katanya.
Sebab, rencana pembangunan terminal, hotel dan mal Baranangsiang yang pertama sempat menimbulkan gejolak hingga berujung pada pemblokiran ruas jalan tol Jagorawi oleh ratusan sopir bus.
"Ya lengkapi dulu perizinannya, setelah itu harus sosialisasi sebelum pengosongan terminal," kata Irjen M Iriawan.
Maka dari itu pihaknya memerintahkan kepada Polres Bogor Kota dan Pemkot Bogor untuk melakukan sosialisasi dan musyawarah dengan berbagai pihak sebelum melakukan pengosongan dan pembangunan terminal Baranangsiang.
"Musyawarah harus dilakukan, dan yang penting perizinan harus dilengkapi dan diurus terlebih dahulu, agar tidak ada penolakan yang berujung pada pemblokiran rusa tol kembali," ujarnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Bogor Ade Syarif Hidayat mengatakan, Pemkot Bogor akan tetap melanjutkan rencana pembangunan Terminal Baranangsiang.
"Insya Allah hari ini bersama Bapeda kami akan membahas redesain terminal," katanya.
Sedangkan untuk masalah perizinan pembangunan terminal sudah diterbitkan Pemkot Bogor, akan tetapi dengan adanya permintaan dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto agar pihak ketiga melakukan revisi desain bangunan terminal maka harus ada adendum juga.
"Izin sudah lama diterbitkan, namun perlu adendum karena ada re-desainnya, kami berharap pelaksanaanya pembangunanya bisa dilakukan tahun ini," jelasnya.
Hal tersebut diungkapkan Irjen Pol M Iriawan saat memantau persiapan pengamanan pelantikan DPR RI di kawasan Terminal Baranangsiang, Bogor, Rabu (1/10/2014). "Bukan hanya Pemkot, tapi pihak investor juga harus tertib administrasi," katanya.
Sebab, rencana pembangunan terminal, hotel dan mal Baranangsiang yang pertama sempat menimbulkan gejolak hingga berujung pada pemblokiran ruas jalan tol Jagorawi oleh ratusan sopir bus.
"Ya lengkapi dulu perizinannya, setelah itu harus sosialisasi sebelum pengosongan terminal," kata Irjen M Iriawan.
Maka dari itu pihaknya memerintahkan kepada Polres Bogor Kota dan Pemkot Bogor untuk melakukan sosialisasi dan musyawarah dengan berbagai pihak sebelum melakukan pengosongan dan pembangunan terminal Baranangsiang.
"Musyawarah harus dilakukan, dan yang penting perizinan harus dilengkapi dan diurus terlebih dahulu, agar tidak ada penolakan yang berujung pada pemblokiran rusa tol kembali," ujarnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Bogor Ade Syarif Hidayat mengatakan, Pemkot Bogor akan tetap melanjutkan rencana pembangunan Terminal Baranangsiang.
"Insya Allah hari ini bersama Bapeda kami akan membahas redesain terminal," katanya.
Sedangkan untuk masalah perizinan pembangunan terminal sudah diterbitkan Pemkot Bogor, akan tetapi dengan adanya permintaan dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto agar pihak ketiga melakukan revisi desain bangunan terminal maka harus ada adendum juga.
"Izin sudah lama diterbitkan, namun perlu adendum karena ada re-desainnya, kami berharap pelaksanaanya pembangunanya bisa dilakukan tahun ini," jelasnya.
(ysw)
Explore More