Penutupan M1 Belum Jelas, Tangerang Bangun Jalur Alternatif
A
A
A
TANGERANG - Rencana penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta hingga kini belum jelas. Sementara itu, pihak bandara belum menyediakan jalur alternatif yang diminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Guna mengantisipasi kemacetan akibat penutupan tersebut, Pemkot Tangerang sudah memutuskan untuk memperbanyak akses menuju Bandara Soetta baik dari Tangerang maupun Jakarta dengan cara membangun jalan baru dan menambah kapasitas jalan yang sudah ada.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Ikhsan mengatakan, pembangunan infrastruktur ini terkait dengan perluasan dan penambahan kapasitas bandara. Kemudian, untuk membagi volume kendaraan agar tidak terfokus pada jalan-jalan yang sudah ada selama ini.
"Ini adalah bagian dari penambahan ruang jalan, sehingga kemacetan lalu di jalan-jalan utama bisa dikurangi. Nantinya, seluruh akses jalan ini terkoneksi dengan jalan-jalan utama lain dan saling terintegrasi dengan sistem moda transportasi umum yang kini sedang dibangun oleh Pemkot Tangerang. Sehingga, untuk menuju bandara, masyarakat pengguna jalan punya banyak alternatif," katanya di Tangerang, Rabu (24/9/2014).
Salah satu jalan baru yang sedang disiapkan adalah Jalan STA II dari Jakarta ke Bandara Soetta. Jalur sepanjang 15 kilometer ini merupakan jalan arteri sekunder atau non-tol yang dimulai dari Rest Area Tol Karang Tengah, perumahan Green Lake, Jalan Daan Mogot hingga Bandara Soetta.
"Dengan lebar 34 meter, jalan ini akan dibagi menjadi dua lajur. Saat ini progresnya sudah mencapai 65 persen, target kami akhir tahun ini selesai dan STA II ini sudah bisa dioperasikan," kata Ikhsan.
Cikal bakal pembangunan Jalan STA 11 ini, kata dia, sudah direncanakan sejak 2005, tapi baru bisa dieksekusi 2010 ketika pengembang perumahan Green Lake meminta membuka akses jalan tembus.
"Izin dikeluarkan, dan ruas jalan diperlebar dan diperpanjang hingga menembus bandara," katanya.
Akses baru ini, kata Ikhsan, bisa dimanfaatkan pengguna jalan dari Jakarta ke Bandara Soetta dan sebaliknya tanpa melalui jalan tol.
"Keluar tol Alam Sutera, terus bisa ke bandara," katanya.
Akses lain yang disiapkan yaitu jalur Blok Teko yang menghubungkan Neglasari dengan Jatiuwung. Jalan sepanjang 10 kilometer yang terdiri atas tiga segmen ini dibangun untuk mengakomodasi masyarakat di wilayah barat Tangerang agar bisa dengan mudah mengakses Bandara Soetta.
Selain membangun jalan baru, Tangerang juga menambah kapasitas jalan ke Bandara Soetta yang sudah ada dengan melebarkan jalur arteri Garuda-Juanda.
"Sepanjang 400 meter jalur ini diperlebar 15 meter. Agar visit ratio jalan berimbang," kata Ikhsan.
Guna mengantisipasi kemacetan akibat penutupan tersebut, Pemkot Tangerang sudah memutuskan untuk memperbanyak akses menuju Bandara Soetta baik dari Tangerang maupun Jakarta dengan cara membangun jalan baru dan menambah kapasitas jalan yang sudah ada.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Ikhsan mengatakan, pembangunan infrastruktur ini terkait dengan perluasan dan penambahan kapasitas bandara. Kemudian, untuk membagi volume kendaraan agar tidak terfokus pada jalan-jalan yang sudah ada selama ini.
"Ini adalah bagian dari penambahan ruang jalan, sehingga kemacetan lalu di jalan-jalan utama bisa dikurangi. Nantinya, seluruh akses jalan ini terkoneksi dengan jalan-jalan utama lain dan saling terintegrasi dengan sistem moda transportasi umum yang kini sedang dibangun oleh Pemkot Tangerang. Sehingga, untuk menuju bandara, masyarakat pengguna jalan punya banyak alternatif," katanya di Tangerang, Rabu (24/9/2014).
Salah satu jalan baru yang sedang disiapkan adalah Jalan STA II dari Jakarta ke Bandara Soetta. Jalur sepanjang 15 kilometer ini merupakan jalan arteri sekunder atau non-tol yang dimulai dari Rest Area Tol Karang Tengah, perumahan Green Lake, Jalan Daan Mogot hingga Bandara Soetta.
"Dengan lebar 34 meter, jalan ini akan dibagi menjadi dua lajur. Saat ini progresnya sudah mencapai 65 persen, target kami akhir tahun ini selesai dan STA II ini sudah bisa dioperasikan," kata Ikhsan.
Cikal bakal pembangunan Jalan STA 11 ini, kata dia, sudah direncanakan sejak 2005, tapi baru bisa dieksekusi 2010 ketika pengembang perumahan Green Lake meminta membuka akses jalan tembus.
"Izin dikeluarkan, dan ruas jalan diperlebar dan diperpanjang hingga menembus bandara," katanya.
Akses baru ini, kata Ikhsan, bisa dimanfaatkan pengguna jalan dari Jakarta ke Bandara Soetta dan sebaliknya tanpa melalui jalan tol.
"Keluar tol Alam Sutera, terus bisa ke bandara," katanya.
Akses lain yang disiapkan yaitu jalur Blok Teko yang menghubungkan Neglasari dengan Jatiuwung. Jalan sepanjang 10 kilometer yang terdiri atas tiga segmen ini dibangun untuk mengakomodasi masyarakat di wilayah barat Tangerang agar bisa dengan mudah mengakses Bandara Soetta.
Selain membangun jalan baru, Tangerang juga menambah kapasitas jalan ke Bandara Soetta yang sudah ada dengan melebarkan jalur arteri Garuda-Juanda.
"Sepanjang 400 meter jalur ini diperlebar 15 meter. Agar visit ratio jalan berimbang," kata Ikhsan.
(mhd)