Ratusan Warga Depok Tolak Jamkesda Dilebur BPJS
A
A
A
DEPOK - Ratusan warga Depok melakukan unjuk rasa menolak rencana Pemkot untuk melebur Jamkesda bersama BPJS.
Ketua LSM Dewan Kesehatan Rakyat KR Roy Pangarapan yang memimpin demo ratusan warga menegaskan pelaksanaan BPJS masih carut marut.
Dia meminta Dinas Kesehatan Kota Depok untuk berpikir seratus kali untuk menyerahkan Jamkesda melebur di dalam BPJS.
"Terkait BPJS, agar dana Jamkesda Depok tidak diserahkan pada BPJS. Sehingga dana Jamkesda Depok bisa dimanfaatkan untuk mempebaiki fasilitas kesehatan di Depok," tegasnya di Balai Kota Depok, Rabu (24/9/2014).
Roy menegaskan perbaikan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas 24 jam, penambahan tempat tidur di RSUD
Depok, dan fasilitas penunjang lainnya harus ditingkatkan. Ia juga menegaskan agar pelayanan di puskesmas dimudahkan bagi rakyat.
"Sebelum BPJS memberikan pelayanan kesehatan yang sempurna tidak sharing jangan serahkan Jamkesda Depok pada BPJS," tegasnya.
Ia mengungkapkan selama ini antrean BPJS juga membludak di BPJS Depok dalam melayani masyarakat.
"Masyarakat masih berat membayar beban iuran," tukasnya.
Ketua LSM Dewan Kesehatan Rakyat KR Roy Pangarapan yang memimpin demo ratusan warga menegaskan pelaksanaan BPJS masih carut marut.
Dia meminta Dinas Kesehatan Kota Depok untuk berpikir seratus kali untuk menyerahkan Jamkesda melebur di dalam BPJS.
"Terkait BPJS, agar dana Jamkesda Depok tidak diserahkan pada BPJS. Sehingga dana Jamkesda Depok bisa dimanfaatkan untuk mempebaiki fasilitas kesehatan di Depok," tegasnya di Balai Kota Depok, Rabu (24/9/2014).
Roy menegaskan perbaikan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas 24 jam, penambahan tempat tidur di RSUD
Depok, dan fasilitas penunjang lainnya harus ditingkatkan. Ia juga menegaskan agar pelayanan di puskesmas dimudahkan bagi rakyat.
"Sebelum BPJS memberikan pelayanan kesehatan yang sempurna tidak sharing jangan serahkan Jamkesda Depok pada BPJS," tegasnya.
Ia mengungkapkan selama ini antrean BPJS juga membludak di BPJS Depok dalam melayani masyarakat.
"Masyarakat masih berat membayar beban iuran," tukasnya.
(ysw)