Dishub DKI Tak Pernah Konsisten
A
A
A
JAKARTA - Dishub DKI Jakarta dinilai tak pernah konsisten dalam penerapan kebijakan publik.
Pengamat transportasi Azaz Tigor Nainggolan mengungkapkan, sepengetahuannya Dishub DKI Jakarta kerap mengeluarkan kebijakan yang hanya hangat diawalnya saja.
Sebagai contoh, ketika maraknya pemerkosaan di angkot. Dishub DKI memerintahkan seluruh sopir angkot mengenakan seragam. Namun, sekarang ini banyak sopir angkot tak lagi mengenakan seragam.
Kini, Dishub kembali menerapkan derek dan denda ke pemilik mobil yang parkir di area terlarang."Saya rasa Dishub DKI harus benar-benar konsisten dengan kebijakan yang mereka keluarkan," ungkap Azaz saat dihubungi Sindonews, Selasa (23/9/2014).
Azaz meminta, Jokowi harus tegas kepada Dishub DKI Jakarta. Dari masalah parkir liar, trayek angkutan umum, terminal yang tidak terurus, dan masih banyak lagi tugas dishub yang terbengkalai.
Ketidaktegasan gubernur dalam menegur dinas perhubungan bisa terlihat dari munculnya masalah transportasi atau perhubungan.
"Yang tadi saya sebutkan di atas itu masalah yang harus segera diselesaikan jika tidak, jangan harap Jakarta bisa tertib," tambahnya.
Jokowi masih memeliki pekerjaan rumah sebagai gubernur DKI Jakarta sebelum dirinya dilantik menjadi presiden. Masalah kemacetan masih belum terselesaikan.
Pengamat transportasi Azaz Tigor Nainggolan mengungkapkan, sepengetahuannya Dishub DKI Jakarta kerap mengeluarkan kebijakan yang hanya hangat diawalnya saja.
Sebagai contoh, ketika maraknya pemerkosaan di angkot. Dishub DKI memerintahkan seluruh sopir angkot mengenakan seragam. Namun, sekarang ini banyak sopir angkot tak lagi mengenakan seragam.
Kini, Dishub kembali menerapkan derek dan denda ke pemilik mobil yang parkir di area terlarang."Saya rasa Dishub DKI harus benar-benar konsisten dengan kebijakan yang mereka keluarkan," ungkap Azaz saat dihubungi Sindonews, Selasa (23/9/2014).
Azaz meminta, Jokowi harus tegas kepada Dishub DKI Jakarta. Dari masalah parkir liar, trayek angkutan umum, terminal yang tidak terurus, dan masih banyak lagi tugas dishub yang terbengkalai.
Ketidaktegasan gubernur dalam menegur dinas perhubungan bisa terlihat dari munculnya masalah transportasi atau perhubungan.
"Yang tadi saya sebutkan di atas itu masalah yang harus segera diselesaikan jika tidak, jangan harap Jakarta bisa tertib," tambahnya.
Jokowi masih memeliki pekerjaan rumah sebagai gubernur DKI Jakarta sebelum dirinya dilantik menjadi presiden. Masalah kemacetan masih belum terselesaikan.
(whb)