Kemarau, Ketinggian Air Katulampa Nol Centimeter
A
A
A
BOGOR - Musim kemarau yang melanda Bogor membuat debit air Sungai Ciliwung di Papan Mercu Bendung Katulampa, Bogor, mengalami penurunan.
Berdasarkan aliran Sungai Ciliwung di Papan Mercu Bendung Katulampa yang mengarah ke Jakarta cukup kering. Batu dan beton pemecah arus yang biasanya tertutup aliran air, kini terlihat jelas.
Sejumlah warga memanfaatkan keringnya Sungai Ciliwung untuk mengambil pasir dan batu serta memancing.
Untuk mengatur aliran Sungai Ciliwung, petugas Mercu Bendung Katulampa menutup semua pintu bendung yang mengarah ke Jakarta.
"Karena debit airnya kecil, semua pintu bendung ditutup, agar air bisa mengalir ke Kali Baru untuk pengairan sawah dan ke Istana Bogor warga," ujar Petugas Bendung Katulampa Muhammad Alwan, Jumat (19/9/2014).
Alwan mengatakan, posisi nol mercu Bendung Katulampa sudah terjadi sejak dua hari lalu, tepatnya Rabu 17 September 2014. Kondisi ini disebabkan hujan yang tidak turun di wilayah Bogor termasuk Puncak sejak sepekan ini.
"Anak sungai Ciliwung dari Puncak juga debitnya kecil," kata Alwan.
Menurut Alwan, jika hujan belum turun juga sepekan kedepan, dikhawatirkan debit sungai Ciliwung semakin kecil dan tidak bisa dialirkan untuk irigasi.
"Aliran ke Kali Baru selama ini untuk keperluan irigasi persawahan, industri dan ke Istana Bogor," ujarnya.
Berdasarkan aliran Sungai Ciliwung di Papan Mercu Bendung Katulampa yang mengarah ke Jakarta cukup kering. Batu dan beton pemecah arus yang biasanya tertutup aliran air, kini terlihat jelas.
Sejumlah warga memanfaatkan keringnya Sungai Ciliwung untuk mengambil pasir dan batu serta memancing.
Untuk mengatur aliran Sungai Ciliwung, petugas Mercu Bendung Katulampa menutup semua pintu bendung yang mengarah ke Jakarta.
"Karena debit airnya kecil, semua pintu bendung ditutup, agar air bisa mengalir ke Kali Baru untuk pengairan sawah dan ke Istana Bogor warga," ujar Petugas Bendung Katulampa Muhammad Alwan, Jumat (19/9/2014).
Alwan mengatakan, posisi nol mercu Bendung Katulampa sudah terjadi sejak dua hari lalu, tepatnya Rabu 17 September 2014. Kondisi ini disebabkan hujan yang tidak turun di wilayah Bogor termasuk Puncak sejak sepekan ini.
"Anak sungai Ciliwung dari Puncak juga debitnya kecil," kata Alwan.
Menurut Alwan, jika hujan belum turun juga sepekan kedepan, dikhawatirkan debit sungai Ciliwung semakin kecil dan tidak bisa dialirkan untuk irigasi.
"Aliran ke Kali Baru selama ini untuk keperluan irigasi persawahan, industri dan ke Istana Bogor," ujarnya.
(mhd)