Periksa Hewan Kurban, Depok Libatkan 70 Mahasiswa IPB
A
A
A
DEPOK - Menjelang Hari Raya Idul Adha, seluruh persiapan sosialisasi seleksi dan penyelenggaraan hewan kurban mulai dilakukan. Pemerintah Kota Depok mengumpulkan 100 pengurus DKM Masjid agar memahami tata cara penyelenggaraan hewan kurban.
Kepala Bidang Peternakan Distankan Kota Depok, Tinte Rosmiati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan takmir masjid dalam penyembelihan hewan kurban. Sehingga penyembelihan memenuhi standarisasi.
"Tujuan lain adalah terlaksananya penerapan hygiene sanitasi dalam proses kesejahteraan hewan kurban serta penanganan dagingnya. Sosialisasi ini sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan penyakit zoonotik yang berasal dari hewan kurban," ujar Tinte di Depok, Rabu 10 September 2014.
Kemudian, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il mengatakan, peserta diharapkan mengetahui bagaimana menyeleksi hewan kurban yang benar.
"Serta memenuhi persyaratan; baik usia, kesehatan sampai melihat cacat atau tidaknya hewan tersebut," ujarnya.
Ia mengklaim sosialisasi yang dilengkapi dengan praktik ini bagus agar para peserta mengetahui pedoman dan memiliki keberanian mengambil sikap. Karena di lapangan nanti, saat mereka melihat hewan yang tampak besar, harus berani mengatakan bahwa hewan ini belum memenuhi syarat.
"Seperti halnya salah satu kambing ini, walau terlihat besar namun giginya belum tanggal, itu berarti belum cukup umur untuk disembelih," kata Nur Mahmudi.
Ia menambahkan, proses penyelenggaraan penyembelihan, tak sekadar dari sisi teknis proses atau metodologi penyembelihan. Tetapi mengetahui dan memahami prinsip-prinsip hewannya, mulai dari prikehewanan, proses penyembelihan sesuai persyaratan, penyiangan yang benar, hingga pembungkusan yang benar.
"Tidak mencampur jeroan dengan daging merah, semoga para peserta benar-benar bisa memahami semua yang diberikan narasumber agar tidak terjadi penyimpangan dilapangan, dan kami melibatkan 70 mahasiswa kedokteran hewan IPB," terangnya.
Kepala Bidang Peternakan Distankan Kota Depok, Tinte Rosmiati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan takmir masjid dalam penyembelihan hewan kurban. Sehingga penyembelihan memenuhi standarisasi.
"Tujuan lain adalah terlaksananya penerapan hygiene sanitasi dalam proses kesejahteraan hewan kurban serta penanganan dagingnya. Sosialisasi ini sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan penyakit zoonotik yang berasal dari hewan kurban," ujar Tinte di Depok, Rabu 10 September 2014.
Kemudian, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il mengatakan, peserta diharapkan mengetahui bagaimana menyeleksi hewan kurban yang benar.
"Serta memenuhi persyaratan; baik usia, kesehatan sampai melihat cacat atau tidaknya hewan tersebut," ujarnya.
Ia mengklaim sosialisasi yang dilengkapi dengan praktik ini bagus agar para peserta mengetahui pedoman dan memiliki keberanian mengambil sikap. Karena di lapangan nanti, saat mereka melihat hewan yang tampak besar, harus berani mengatakan bahwa hewan ini belum memenuhi syarat.
"Seperti halnya salah satu kambing ini, walau terlihat besar namun giginya belum tanggal, itu berarti belum cukup umur untuk disembelih," kata Nur Mahmudi.
Ia menambahkan, proses penyelenggaraan penyembelihan, tak sekadar dari sisi teknis proses atau metodologi penyembelihan. Tetapi mengetahui dan memahami prinsip-prinsip hewannya, mulai dari prikehewanan, proses penyembelihan sesuai persyaratan, penyiangan yang benar, hingga pembungkusan yang benar.
"Tidak mencampur jeroan dengan daging merah, semoga para peserta benar-benar bisa memahami semua yang diberikan narasumber agar tidak terjadi penyimpangan dilapangan, dan kami melibatkan 70 mahasiswa kedokteran hewan IPB," terangnya.
(mhd)