Kapal Dishub Meledak, Penyidik Temukan Kelalaian
A
A
A
JAKARTA - Penyidik Polres Kepulauan Seribu menemukan kelalaian dalam meledaknya kapal milik Dishub DKI, Rabu 27 Agustus lalu. Kapal bernama KM Paus itu meledak Pulau Busung Sekali, Kepulauan Seribu.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johansen Simamora mengatakan, dari hasil penyelidikan dan analisa dari Puslabfor Mabes Polri ditemukan penyebab ledakan, yakni genangan bahan bakar di sekitar tanki BBM.
"Jadi genangan itu tersambar percikan api sehingga menimbulkan kebakaran," kata Johansen kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Sementara, ledakannya sendiri dikarenakan adanya kumpulan gas di dalam ruang penumpang yang tertutup. Dia melanjutkan, gasnya sendiri timbul sejak berangkat dari Dermaga Kaliadem.
"Jadi, karena ada genangan itu maka BBM yang tumpah itu menimbulkan gas yang akhirnya terkumpul di dalam ruang penumpang," jelasnya.
Sehingga, saat ada percikan api maka gas yang terkumpul menimbulkan ledakan. Akibatnya, seluruh penumpang yang berada di dalam terkena luka bakar. Bahkan satu teknisi juga terkena ledakan hebat sehingga mengalami luka bakar yang cukup parah.
Mengetahui ada tumpahan BBM dan tergenang, petugas kapal bukannya mengeringkan melainkan hanya menyiramnya dengan deterjen dengan harapan tidak menimbulkan bau dan menguap menjadi gas.
"Tapi justru BBM tumpah itu menguap menjadi gas dan memenuhi ruang penumpang," tegasnya.
Semestinya, mengetahui adanya tumpahan tersebut kapal harus dibersihkan dan dipastikan untuk tidak pergi berlayar. Selain itu, adanya kabel yang terkupas tersebut juga harusnya sudah bisa diperbaiki oleh teknisi kapal namun kenyataannya dibiarkan begitu saja.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johansen Simamora mengatakan, dari hasil penyelidikan dan analisa dari Puslabfor Mabes Polri ditemukan penyebab ledakan, yakni genangan bahan bakar di sekitar tanki BBM.
"Jadi genangan itu tersambar percikan api sehingga menimbulkan kebakaran," kata Johansen kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Sementara, ledakannya sendiri dikarenakan adanya kumpulan gas di dalam ruang penumpang yang tertutup. Dia melanjutkan, gasnya sendiri timbul sejak berangkat dari Dermaga Kaliadem.
"Jadi, karena ada genangan itu maka BBM yang tumpah itu menimbulkan gas yang akhirnya terkumpul di dalam ruang penumpang," jelasnya.
Sehingga, saat ada percikan api maka gas yang terkumpul menimbulkan ledakan. Akibatnya, seluruh penumpang yang berada di dalam terkena luka bakar. Bahkan satu teknisi juga terkena ledakan hebat sehingga mengalami luka bakar yang cukup parah.
Mengetahui ada tumpahan BBM dan tergenang, petugas kapal bukannya mengeringkan melainkan hanya menyiramnya dengan deterjen dengan harapan tidak menimbulkan bau dan menguap menjadi gas.
"Tapi justru BBM tumpah itu menguap menjadi gas dan memenuhi ruang penumpang," tegasnya.
Semestinya, mengetahui adanya tumpahan tersebut kapal harus dibersihkan dan dipastikan untuk tidak pergi berlayar. Selain itu, adanya kabel yang terkupas tersebut juga harusnya sudah bisa diperbaiki oleh teknisi kapal namun kenyataannya dibiarkan begitu saja.
(mhd)