Pengamat: Sopir Taksi Rentan jadi Korban Kejahatan
A
A
A
DEPOK - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Iqrak Sulhin menilai, sopir taksi rentan menjadi korban kejahatan.
Pasalnya, sopir taksi selalu membawa uang kontan dan kurang dibekali alat pengamanan dan pertahanan diri. Pelaku kriminal dengan kekerasan ini memiliki pertimbangan rasional ketika beraksi.
“Itu yang memicunya. Mereka selalu memiliki pertimbangan yang rasional. Artinya, seberapa mudahnya mereka beraksi dan dengan biaya serta resiko kecil,” kata Iqrak ketika dihubungi, Minggu (31/8/2014).
Biaya dan resiko kecil yang dimaksud adalah, para sopir taksi tentunya sudah mengantongi uang hasil tarikan. Dan para sopir taksi cenderung tidak bisa menolak penumpang sehingga kesempatan itulah yang dimanfaatkan para pelaku. (Baca juga: Sopir Taksi Tewas Dibunuh Penumpang)
“Berbeda jika beraksi di tempat umum. Saat ini penumpang transportasi umum sudah banyak yang lebih waspada ketika di kereta atau bus,” tukasnya.
Dikatakan dia, sopir taksi termasuk kalangan yang rentan menjadi sasaran para pelaku criminal. Dan sopir taksi dianggap sasaran yang potensial karena pelaku berasumsi para sopir taksi sudah mengantongi uang hasil mengantar penumpang.
“Hal lainnya, sopir taksi sangat kecil menaruh curiga terhadap penumpang. Karena kalau mereka banyak menolak penumpang maka tidak punya uang. Ini yang saya katakana sopir taksi itu rentan dijadikan target,” ujarnya.
Pasalnya, sopir taksi selalu membawa uang kontan dan kurang dibekali alat pengamanan dan pertahanan diri. Pelaku kriminal dengan kekerasan ini memiliki pertimbangan rasional ketika beraksi.
“Itu yang memicunya. Mereka selalu memiliki pertimbangan yang rasional. Artinya, seberapa mudahnya mereka beraksi dan dengan biaya serta resiko kecil,” kata Iqrak ketika dihubungi, Minggu (31/8/2014).
Biaya dan resiko kecil yang dimaksud adalah, para sopir taksi tentunya sudah mengantongi uang hasil tarikan. Dan para sopir taksi cenderung tidak bisa menolak penumpang sehingga kesempatan itulah yang dimanfaatkan para pelaku. (Baca juga: Sopir Taksi Tewas Dibunuh Penumpang)
“Berbeda jika beraksi di tempat umum. Saat ini penumpang transportasi umum sudah banyak yang lebih waspada ketika di kereta atau bus,” tukasnya.
Dikatakan dia, sopir taksi termasuk kalangan yang rentan menjadi sasaran para pelaku criminal. Dan sopir taksi dianggap sasaran yang potensial karena pelaku berasumsi para sopir taksi sudah mengantongi uang hasil mengantar penumpang.
“Hal lainnya, sopir taksi sangat kecil menaruh curiga terhadap penumpang. Karena kalau mereka banyak menolak penumpang maka tidak punya uang. Ini yang saya katakana sopir taksi itu rentan dijadikan target,” ujarnya.
(ysw)