Bekasi Minta Desa Buat Bank Sampah
A
A
A
BEKASI - TPA Burangkeng overload, Pemkab Bekasi meminta seluruh pemerintah desa di wilayahnya untuk membangun bank sampah.
Kabid Rehabilitasi, BPLH Kabupaten Bekasi, Junaefi mengatakan, sebanyak 182 desa dan 5 kelurahan di wilayahnya sudah harus memiliki bank sampah sendiri.
"Anggaranya biasa diambil dari ADD (Alokasi Dana Desa)," katanya ketika dihubungi Minggu (31/8/2014).
Menurutnya, bank sampah yang dibuat ditiap desa nantinya difungsikan sebagai tempat mengelola sampah. Nantinya, mereka akan memilah sampah yang bisa di daur ulang atau yang tidak.
Dengan bank sampah tersebut, kata Junaefi, bisa menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan bisa menjadi usaha masyarakat sekitarnya.
"Solusinya overload adalah bank sampah," ungkapnya.
Kabid Kebersihan, DKPPK Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk menambah TPA baru. Karena, TPA yang ada overload.
"Luasnya tak sebanding dengan volume sampah," katanya.
Produksi sampah sebanyak 6.750 meter kubik per hari. Namun, yang dapat dibuang ke TPA Burangkeng hanya mencapai 941 meter kubik.
Pemerintah berdalih, minimnya jumlah armada pengangkut sampah. Saat ini hanya sekitar 59 truk. Tapi, yang berfungsi maksimal sebanyak 36 unit.
Kabid Rehabilitasi, BPLH Kabupaten Bekasi, Junaefi mengatakan, sebanyak 182 desa dan 5 kelurahan di wilayahnya sudah harus memiliki bank sampah sendiri.
"Anggaranya biasa diambil dari ADD (Alokasi Dana Desa)," katanya ketika dihubungi Minggu (31/8/2014).
Menurutnya, bank sampah yang dibuat ditiap desa nantinya difungsikan sebagai tempat mengelola sampah. Nantinya, mereka akan memilah sampah yang bisa di daur ulang atau yang tidak.
Dengan bank sampah tersebut, kata Junaefi, bisa menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan bisa menjadi usaha masyarakat sekitarnya.
"Solusinya overload adalah bank sampah," ungkapnya.
Kabid Kebersihan, DKPPK Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk menambah TPA baru. Karena, TPA yang ada overload.
"Luasnya tak sebanding dengan volume sampah," katanya.
Produksi sampah sebanyak 6.750 meter kubik per hari. Namun, yang dapat dibuang ke TPA Burangkeng hanya mencapai 941 meter kubik.
Pemerintah berdalih, minimnya jumlah armada pengangkut sampah. Saat ini hanya sekitar 59 truk. Tapi, yang berfungsi maksimal sebanyak 36 unit.
(ysw)