Disdik Jaktim Kumpulkan Sekolah Antisipasi Tawuran Pelajar
A
A
A
JAKARTA - Untuk menuntaskan tawuran pelajar, Suku Dinas Pendidikan (Disdik) Jaktim mengumpulkan sekolah se-Jakarta Timur.
Hal itu disampaikan Kasie SMK dari Suku Dinas Pendidikan Menengah (Sudin Dikmen) Jakarta Timur Wurdono saat ditemui Sindonews di kantornya, Selasa (26/8/2014).
"Kami sudah melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah menengah atas tentang kehidupan sekolah dan berbagai problem yang salah satunya yakni tawuran (pelajar) dan cara mencegahnya," katanya.
Senin 18 Agustus 2014 lalu, sambung Wurdono, pihaknya sudah mengumpulkan SMK se-Jaktim di SMK 51, Bambu Apus, Jakarta Timur. Di sana, pihaknya memberikan arahan dan penekanan supaya sekolah menjalankan aturan dengan tegas.
"Jadi nanti kepala sekolah bisa menciptakan iklim yang kondusif di sekolah. Dan insya Allah tawuran bisa diredam," ujarnya.
Tidak hanya penyuluhan, kata dia, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI untuk mencegah tawuran pelajar.
"Kami akan intensifkan komunikasi dengan aparat polisi untuk memantau kondisi sekolah. Jika ada siswa yang terbukti tawuran bisa dibina di Kodim," jelas Wurdono.
Saat ini, kata dia, tingkat SMA juga memiliki Forum OSIS Jakarta Timur (FOSJT) dalam upaya menyatukan pengurus OSIS se-Jaktim guna memberikan kontribusi pencegahan tawuran pelajar.
Tetapi yang lebih penting dari itu adalah peran serta orang tua dan masyarakat yang bisa mengurangi tawuran antar pelajar tersebut.
Hal itu disampaikan Kasie SMK dari Suku Dinas Pendidikan Menengah (Sudin Dikmen) Jakarta Timur Wurdono saat ditemui Sindonews di kantornya, Selasa (26/8/2014).
"Kami sudah melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah menengah atas tentang kehidupan sekolah dan berbagai problem yang salah satunya yakni tawuran (pelajar) dan cara mencegahnya," katanya.
Senin 18 Agustus 2014 lalu, sambung Wurdono, pihaknya sudah mengumpulkan SMK se-Jaktim di SMK 51, Bambu Apus, Jakarta Timur. Di sana, pihaknya memberikan arahan dan penekanan supaya sekolah menjalankan aturan dengan tegas.
"Jadi nanti kepala sekolah bisa menciptakan iklim yang kondusif di sekolah. Dan insya Allah tawuran bisa diredam," ujarnya.
Tidak hanya penyuluhan, kata dia, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI untuk mencegah tawuran pelajar.
"Kami akan intensifkan komunikasi dengan aparat polisi untuk memantau kondisi sekolah. Jika ada siswa yang terbukti tawuran bisa dibina di Kodim," jelas Wurdono.
Saat ini, kata dia, tingkat SMA juga memiliki Forum OSIS Jakarta Timur (FOSJT) dalam upaya menyatukan pengurus OSIS se-Jaktim guna memberikan kontribusi pencegahan tawuran pelajar.
Tetapi yang lebih penting dari itu adalah peran serta orang tua dan masyarakat yang bisa mengurangi tawuran antar pelajar tersebut.
(mhd)