Ciliwung Menyempit, Ulah Tangan Masyarakat Bantaran
A
A
A
JAKARTA - Sungai Ciliwung yang makin mengkhawatirkan dari tumpukan sampah membuat penyempitan kualitas air menjadi jelek. Maka itu, hal tersebut harus segera diatasi sedini mungkin.
"Perilaku manusia yang tidak paham terhadap pelestarian sungai, membuat sungai menjadi tidak nyaman lagi bagi masyarakat. Padahal sungai merupakan sumber kehidupan," kata Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto dalam sambutannya saat peluncuran Ekowisata Ciliwung 2014 di Jalan Munggang, Kelurahan Balekambang, Condet, Jakarta Timur, Minggu (24/08/2014).
Masyarakat sekarang, menurut Krisdianto, sudah tidak peduli lingkungan dan ini harus segera diatasi. "Melalui program SNDK (Setop Nyampah Di Kali) dan normalisasi sungai kita berharap sungai bisa sesuai fungsinya," kata dia.
Krisdianto juga menegaskan, bagi warga yang masih menetap di bantaran kali Ciliwung akan segera direlokasi ke rumah susun (Rusun).
"Ini merupakan upaya memanusiakan manusia dan mengembalikan kelestarian Sungai Ciliwung," tegasnya.
Dalam acara ini hadir kepala BPLHD DKI Jakarta, Walikota Jakarta Selatan, Walikota Jakarta timur, PT Astra International,Komunitas Ciliwung Condet dan beberapa komunitas peduli sungai Ciliwung.
Launching Ekowisata Ciliwung 2014 ditandai dengan pelepasan burung ketilang, penanaman pohon secara simbolik, pelepasan bibit ikan nila dan menyusuri Sungai Ciliwung dengan perahu karet.
"Perilaku manusia yang tidak paham terhadap pelestarian sungai, membuat sungai menjadi tidak nyaman lagi bagi masyarakat. Padahal sungai merupakan sumber kehidupan," kata Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto dalam sambutannya saat peluncuran Ekowisata Ciliwung 2014 di Jalan Munggang, Kelurahan Balekambang, Condet, Jakarta Timur, Minggu (24/08/2014).
Masyarakat sekarang, menurut Krisdianto, sudah tidak peduli lingkungan dan ini harus segera diatasi. "Melalui program SNDK (Setop Nyampah Di Kali) dan normalisasi sungai kita berharap sungai bisa sesuai fungsinya," kata dia.
Krisdianto juga menegaskan, bagi warga yang masih menetap di bantaran kali Ciliwung akan segera direlokasi ke rumah susun (Rusun).
"Ini merupakan upaya memanusiakan manusia dan mengembalikan kelestarian Sungai Ciliwung," tegasnya.
Dalam acara ini hadir kepala BPLHD DKI Jakarta, Walikota Jakarta Selatan, Walikota Jakarta timur, PT Astra International,Komunitas Ciliwung Condet dan beberapa komunitas peduli sungai Ciliwung.
Launching Ekowisata Ciliwung 2014 ditandai dengan pelepasan burung ketilang, penanaman pohon secara simbolik, pelepasan bibit ikan nila dan menyusuri Sungai Ciliwung dengan perahu karet.
(mhd)