Unas Bantah Penemuan Ganja Hasil Penggerebakan Polisi
A
A
A
JAKARTA - Kampus Universitas Nasional (Unas) menegaskan temuan ganja, senjata tajam, bom molotov di lingkungan kampus pada 14 Agustus 2014 lalu merupakan hasil razia yang dilakukan manajemen kampus.
Penegasan tersebut membantah kabar penemuan barang-barang itu merupakan hasil penggerebekan kepolisian.
Dalam siaran persnya, Unas menyatakan barang-brang tersebut ditemukan di ruang senat dan berbagai tempat di lingkungan kampus.
Penemuan itu berdasarkan hasil razia atau sweeping pihak Unas yang terdiri dari gabungan karyawan, dosen, petugas kampus pada Rabu 13 Agustus 2014 hingga Kamis 14 Agustus 2014 malam hari.
"Dari hasil temuan ini Universitas kemudian mengundang pihak kepolisian untuk bersama-sama melakukan penyisiran secara menyeluruh di lingkungan Unas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Unas, Dian Metha Ariyanti melalui siaran pers yang dikirim ke Sindonews, Sabtu 16 Agustus 2014 malam.
Unas menyatakan, razia tersebut merupakan puncak dari upaya Unas yang telah lama bertekad memberantas peredaran narkoba yang telah meresahkan banyak pihak.
Menurut dia, Unas telah menyerahkan semua bukti dan mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pemilik barang haram yang telah ditemukan Unas.
"Unas akan mendukung penuh langkah-langkah pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," katanya.
Dian mengatakan kampus telah melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah masuknya narkoba ke lingkungan kampus, antara lain memperketat seleksi calon mahasiswa baru, melalui tes urine serta bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta pihak kepolisian.
Dia menilai langkah pemberantasan narkoba oleh kampusnya merupakan langkah berani yang harus menjadi contoh perguruan tinggi lain mengingat penyedaran narkoba tidak hanya terjadi di Unas.
Unas mengimbau kepada para mahasiswa, orangtua dan calon mahasiswa baru agar tidak perlu khawatir karena Unas telah membersihkan kampus dari peredaran barang haram tersebut.
"Kami akan menjaga anak-anak bapak dan ibu yang dititipkan kepada kami dengan baik dari pengaruh narkoba," tuturnya.
Dia menjelaskan Unas saat ini sedang membangun sistem keamanan yang terpadu dan baik, sehingga mereka yang tidak berkepentingan tidak dapat memiliki akses ke dalam kampus.
"Kami juga akan melakukan operasi rutin setiap hari untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait narkoba," tuturnya.
Penegasan tersebut membantah kabar penemuan barang-barang itu merupakan hasil penggerebekan kepolisian.
Dalam siaran persnya, Unas menyatakan barang-brang tersebut ditemukan di ruang senat dan berbagai tempat di lingkungan kampus.
Penemuan itu berdasarkan hasil razia atau sweeping pihak Unas yang terdiri dari gabungan karyawan, dosen, petugas kampus pada Rabu 13 Agustus 2014 hingga Kamis 14 Agustus 2014 malam hari.
"Dari hasil temuan ini Universitas kemudian mengundang pihak kepolisian untuk bersama-sama melakukan penyisiran secara menyeluruh di lingkungan Unas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Unas, Dian Metha Ariyanti melalui siaran pers yang dikirim ke Sindonews, Sabtu 16 Agustus 2014 malam.
Unas menyatakan, razia tersebut merupakan puncak dari upaya Unas yang telah lama bertekad memberantas peredaran narkoba yang telah meresahkan banyak pihak.
Menurut dia, Unas telah menyerahkan semua bukti dan mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pemilik barang haram yang telah ditemukan Unas.
"Unas akan mendukung penuh langkah-langkah pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," katanya.
Dian mengatakan kampus telah melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah masuknya narkoba ke lingkungan kampus, antara lain memperketat seleksi calon mahasiswa baru, melalui tes urine serta bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta pihak kepolisian.
Dia menilai langkah pemberantasan narkoba oleh kampusnya merupakan langkah berani yang harus menjadi contoh perguruan tinggi lain mengingat penyedaran narkoba tidak hanya terjadi di Unas.
Unas mengimbau kepada para mahasiswa, orangtua dan calon mahasiswa baru agar tidak perlu khawatir karena Unas telah membersihkan kampus dari peredaran barang haram tersebut.
"Kami akan menjaga anak-anak bapak dan ibu yang dititipkan kepada kami dengan baik dari pengaruh narkoba," tuturnya.
Dia menjelaskan Unas saat ini sedang membangun sistem keamanan yang terpadu dan baik, sehingga mereka yang tidak berkepentingan tidak dapat memiliki akses ke dalam kampus.
"Kami juga akan melakukan operasi rutin setiap hari untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait narkoba," tuturnya.
(dam)