Dahulu Kampung Pulo Banjir Hanya Semata Kaki
A
A
A
JAKARTA - Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sudah sejak lama mengalami kebanjiran jika hujan turun. Meski demikian, banjir yang sejak tahun 1990-an itu tidak separah tahun ini.
"Tahun 1990-an juga banjir, tapi cuma semata kaki saja dan surutnya cepat," kata Aris (70), tokoh masyarakat di RT08/ RW02 saat berbincang dengan Sindonews di kediamannya, Sabtu (16/08/2014).
Kakek asli Kampung Pulo ini menceritakan, keadaan sungai Ciliwung sekitar tahun 1960. Dahulu Sungai Ciliwung masih bening, bahkan banyak ikan yang terlihat di pinggiran sungai itu.
"Banjir sekarang karena sampah pada numpuk di kali Ciliwung sampai terjadi pendangkalan dan banyak rumah-rumah juga," terangnya.
Banjir di awal tahun 2014 memiliki ketinggian sampai delapan meter. Bahkan di lantai dua rumah warg,a air sudah setinggi pinggang orang dewasa.
"Saya mah waktu banjir parah tetap di rumah. Habis sudah biasa," tambahnya.
Aris berharap, kedepan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memikirkan nasib warga Kampung Pulo. Agar di musim hujan tidak selalu kebanjiran.
"Tahun 1990-an juga banjir, tapi cuma semata kaki saja dan surutnya cepat," kata Aris (70), tokoh masyarakat di RT08/ RW02 saat berbincang dengan Sindonews di kediamannya, Sabtu (16/08/2014).
Kakek asli Kampung Pulo ini menceritakan, keadaan sungai Ciliwung sekitar tahun 1960. Dahulu Sungai Ciliwung masih bening, bahkan banyak ikan yang terlihat di pinggiran sungai itu.
"Banjir sekarang karena sampah pada numpuk di kali Ciliwung sampai terjadi pendangkalan dan banyak rumah-rumah juga," terangnya.
Banjir di awal tahun 2014 memiliki ketinggian sampai delapan meter. Bahkan di lantai dua rumah warg,a air sudah setinggi pinggang orang dewasa.
"Saya mah waktu banjir parah tetap di rumah. Habis sudah biasa," tambahnya.
Aris berharap, kedepan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memikirkan nasib warga Kampung Pulo. Agar di musim hujan tidak selalu kebanjiran.
(mhd)