Ini Bahan dan Alat Pembersih Patung Dirgantara
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah petugas dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta akan segera memandikan Patung Pancoran atau Patung Dirgantara.
Sejumlah bahan untuk memandikan patung yang digagas Presiden pertama Bung Karno ini stengah dipersiapkan, mulai dari air hingga puluhan kilogram jeruk nipis.
"Untuk mencucinya kita menggunakan jeruk nipis dan alkali gliserol," kata Pengawas Pelaksana dari Balai Konservasi Disparbud Pemprov DKI Jakarta Andia Sumarno saat ditemui Sindonews di kawasan Pancoran, Sabtu (16/8/2014).
Andia juga menjelaskan, jeruk nipis terlebih dahulu dihaluskan dengan blender. Kemudian dilumurkan ke Patung Dirgantara itu. Kemudian, tunggu sampai lima menit lalu disikat dan dibilaas dengan air bersih.
"Setelah dicuci, patung ini akan dilapisi cairan paraloid B72 kadar 10 persen dalam kloroetana. Fungsinya melindungi patung dari zat polutan dan oksidasi," terangnya.
Bagian lain yang tak kalah pentingnya adalah tiang penyangga patung. Tiang ini juga akan dibersihkan dan dilapisi pelindung.
"Untuk membersihkan tiang penyangga kita menggunakan tipol ber pH netral dan untuk melindunginya kita memakai cairan masonceal," kata pria yang berumur 59 tahun ini.
Rencananya untuk memantau selama kondisi pencucian, patung yang dibuat pada tahun 1964-1965 ini akan dipasangi CCTV. Jadi jika ingin melihat perbandingan sebelum dan sesudah dicuci dapat terlihat. Pejabat yang ingin melihat prosesnya juga bisa.
Sejumlah bahan untuk memandikan patung yang digagas Presiden pertama Bung Karno ini stengah dipersiapkan, mulai dari air hingga puluhan kilogram jeruk nipis.
"Untuk mencucinya kita menggunakan jeruk nipis dan alkali gliserol," kata Pengawas Pelaksana dari Balai Konservasi Disparbud Pemprov DKI Jakarta Andia Sumarno saat ditemui Sindonews di kawasan Pancoran, Sabtu (16/8/2014).
Andia juga menjelaskan, jeruk nipis terlebih dahulu dihaluskan dengan blender. Kemudian dilumurkan ke Patung Dirgantara itu. Kemudian, tunggu sampai lima menit lalu disikat dan dibilaas dengan air bersih.
"Setelah dicuci, patung ini akan dilapisi cairan paraloid B72 kadar 10 persen dalam kloroetana. Fungsinya melindungi patung dari zat polutan dan oksidasi," terangnya.
Bagian lain yang tak kalah pentingnya adalah tiang penyangga patung. Tiang ini juga akan dibersihkan dan dilapisi pelindung.
"Untuk membersihkan tiang penyangga kita menggunakan tipol ber pH netral dan untuk melindunginya kita memakai cairan masonceal," kata pria yang berumur 59 tahun ini.
Rencananya untuk memantau selama kondisi pencucian, patung yang dibuat pada tahun 1964-1965 ini akan dipasangi CCTV. Jadi jika ingin melihat perbandingan sebelum dan sesudah dicuci dapat terlihat. Pejabat yang ingin melihat prosesnya juga bisa.
(mhd)