Diduga Rebutan Penumpang, Sopir Taksi Tewas Dianiaya
A
A
A
JAKARTA - Diduga saling rebutan penumpang, seorang sopir taksi ditemukan tewas di depan pintu masuk Stasiun KA Senen, Jalan Kramat Bunder, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Korban Kadim (60), warga Kalibaru Timur, RT 013/012, Cilincing, Jakarta Utara.
Sopir taksi Surya Gading bernopol B 1143 EX yang bermarkas di Pegangsaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditemukan tewas dengan lukja memar di sekujur tubuhnya.
Kapolsek Senen Kompol Kartono mengatakan, sebelum tewas, keduanya diduga terlibat adu mulut yang kemudian berakhir dengan pertengkaran.
"Diduga, kasus masih dalam penyelidikan. Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik. Saat ini, pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian," katanya di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Diduga kuat, korban meninggal setelah mengalami luka dalam ditubuhnya akibat dianiaya oleh pelaku yang berhasil kabur. Petugas kepolisian yang datang ke lokasi, kemudian membawa korban ke RSCM untuk dilakukan visum.
Sementara itu, istri korban Ruinah (39), dengan kesedihan mendalam saat mendatangi Mapolsek Senen. Ruinah tak dapat menahan tangisnya ketika mengetahui suaminya tewas.
Di Polsek Senen, Ruinah datang bersama anak bungsunya. Dirinya mengetahui adanya kejadian tragis itu dari kakaknya pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut Ruinah, suaminya bekerja sebagai sopir taksi sejak 25 tahun silam.
"Suami saya sudah kerja jadi sopir taksi sudah puluhan tahun. Dia selalu berpindah-pindah perusahaan taksi. Kalau berangkat kerja, bapak biasanya berangkat jam 8 pagi dan pulang jam 8 besoknya," kenang Ruinah.
Dari pernikahan Ruinah dan Kadim, mereka mendapatkan enam orang anak yang masih kecil-kecil. "Semua masih sekolah, anak-anak masih kecil semua. Tapi bapak sudah enggak ada, bagaimana nanti biaya sekolah anak-anak," keluhnya.
Ruinah meminta, agar polisi cepat menangkap pelaku pembunuh suaminya itu dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Sopir taksi Surya Gading bernopol B 1143 EX yang bermarkas di Pegangsaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditemukan tewas dengan lukja memar di sekujur tubuhnya.
Kapolsek Senen Kompol Kartono mengatakan, sebelum tewas, keduanya diduga terlibat adu mulut yang kemudian berakhir dengan pertengkaran.
"Diduga, kasus masih dalam penyelidikan. Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik. Saat ini, pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian," katanya di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Diduga kuat, korban meninggal setelah mengalami luka dalam ditubuhnya akibat dianiaya oleh pelaku yang berhasil kabur. Petugas kepolisian yang datang ke lokasi, kemudian membawa korban ke RSCM untuk dilakukan visum.
Sementara itu, istri korban Ruinah (39), dengan kesedihan mendalam saat mendatangi Mapolsek Senen. Ruinah tak dapat menahan tangisnya ketika mengetahui suaminya tewas.
Di Polsek Senen, Ruinah datang bersama anak bungsunya. Dirinya mengetahui adanya kejadian tragis itu dari kakaknya pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut Ruinah, suaminya bekerja sebagai sopir taksi sejak 25 tahun silam.
"Suami saya sudah kerja jadi sopir taksi sudah puluhan tahun. Dia selalu berpindah-pindah perusahaan taksi. Kalau berangkat kerja, bapak biasanya berangkat jam 8 pagi dan pulang jam 8 besoknya," kenang Ruinah.
Dari pernikahan Ruinah dan Kadim, mereka mendapatkan enam orang anak yang masih kecil-kecil. "Semua masih sekolah, anak-anak masih kecil semua. Tapi bapak sudah enggak ada, bagaimana nanti biaya sekolah anak-anak," keluhnya.
Ruinah meminta, agar polisi cepat menangkap pelaku pembunuh suaminya itu dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
(mhd)