Bekasi Rawan Kebakaran
A
A
A
BEKASI - Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKPK) Kabupaten Bekasi mencatat, selama 2014 ini telah terjadi 52 peristiwa kebakaran diwilayahnya. Paling tinggi kebakaran itu terjadi pada periode Juli-Agustus dengan 18 peristiwa kebakaran yang terjadi di beberapa wilayahnya.
Kasi Penanggulangan Kebakaran, DKPK Kabupaten Bekasi, Agus Chandra mengatakan, kebakaran di wilayahnya hampir terjadi setiap hari pada awal bulan ini. Paling banyak kebakaran terjadi di rumah tinggal warga maupun di perusahaan industri.
"Bekasi rawan bencana kebakaran," kata Agus kepada wartawan di Bekasi, Selasa (12/8/2014).
Agus mengatakan, penyebab kebakaran kebanyakan karena konsleting listrik, dan faktor cuaca panas. Seperti rumput kering yang mudah terbakar akibat tersengat matahari yang bisa merembek ke rumah penduduk.
"Biasanya ilalang gampang sekali terbakar. Dan apinya nyaris merembet ke pemukiman penduduk," ungkapnya.
Wilayah Kabupaten Bekasi, kata dia, masih kekurangan pos pendukung pemadam kebakaran. Saat ini baru terdapat dua pos, yakni berada di wilayah Kecamatan Babelan dan Cikarang Selatan. Seharusnya, disetiap daerah mempunyai standart tujuh pos pemadam kebakaran.
Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah setempat untuk membangun lima pos lagi. Sehingga, nantinya setiap pos itu disiagakan sebanyak dua unit mobil pemadam dengan dua petugas regu.
"Jika sudah standar, dapat dengan cepat meminimalisisasi kerugian pada saat kebakaran," tegasnya.
Kasi Penanggulangan Kebakaran, DKPK Kabupaten Bekasi, Agus Chandra mengatakan, kebakaran di wilayahnya hampir terjadi setiap hari pada awal bulan ini. Paling banyak kebakaran terjadi di rumah tinggal warga maupun di perusahaan industri.
"Bekasi rawan bencana kebakaran," kata Agus kepada wartawan di Bekasi, Selasa (12/8/2014).
Agus mengatakan, penyebab kebakaran kebanyakan karena konsleting listrik, dan faktor cuaca panas. Seperti rumput kering yang mudah terbakar akibat tersengat matahari yang bisa merembek ke rumah penduduk.
"Biasanya ilalang gampang sekali terbakar. Dan apinya nyaris merembet ke pemukiman penduduk," ungkapnya.
Wilayah Kabupaten Bekasi, kata dia, masih kekurangan pos pendukung pemadam kebakaran. Saat ini baru terdapat dua pos, yakni berada di wilayah Kecamatan Babelan dan Cikarang Selatan. Seharusnya, disetiap daerah mempunyai standart tujuh pos pemadam kebakaran.
Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah setempat untuk membangun lima pos lagi. Sehingga, nantinya setiap pos itu disiagakan sebanyak dua unit mobil pemadam dengan dua petugas regu.
"Jika sudah standar, dapat dengan cepat meminimalisisasi kerugian pada saat kebakaran," tegasnya.
(mhd)