Tolak Pembangunan Apartemen, Warga Tutup Jalan

Senin, 11 Agustus 2014 - 10:11 WIB
Tolak Pembangunan Apartemen,...
Tolak Pembangunan Apartemen, Warga Tutup Jalan
A A A
JAKARTA - Kemacetan panjang terjadi di Jalan Deplu Raya, Bintaro, Jakarta Selatan. Hal ini disebabkan adanya ratusan warga yang melakukan unjuk rasa menolak berdirinya Apartemen Lexington.

Warga yang mengatas namakan Forum Peduli Aksi, demo yang dilakukan sejak pukul 08.00 WIB ini menduduki separuh jalur jalan yang menjadi akses dari daerah Bintaro ke Pondok Pinang. Mereka membawa spanduk, dan membagikan selebaran terkait tuntutan serta penolakan adanya apartemen ini.

"Belum ada analisis dampak lingkungan, karena belum ada diskusi dan musyawarah ke warga dari RT 01 satu sampai 03 di RW 03 Bintaro," ujar koordinator aksi Eros Djarot, di Jakarta, Senin (11/8/2014).

Bukan hanya itu, akses Jalan Deplu Tengah yang untuk masuk ke pemukiman RT 03/03 saat ini dikuasai oleh pengembang. Warga kesulitan untuk bisa menuju ke rumahnya. "Kan kalau hari kerja biasa ini dijadikan parkiran orang-orang proyek," ujarnya.

Siti (53), salah seorang warga RT 03/03 juga merasa terganggu dengan pengerjaan paku bumi yang dilakukan setiap malam. "Getarannya seperti gempa bumi, itu ada rumah yang sudah retak-retak, ada pasang air PAM ternyata saat dicek ke PAM belum ada pengajuan perencanaan sama sekali," katanya.

Camat Pesanggrahan Eko Suryo membenarkan, apartemen ini belum memiliki rekomendasi analisis dampak lingkungan. Namun begitu, ia menampik kalau pengerjaan proyek sudah dimulai.

"Ya memang belum ada pekerjaan konstruksi. Karena memang baru selesai sidang amdalnya," tandasnya.

Penjagaan belasan aparat kepolisian dan juga dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dilakukan. Mereka mengatur arus lalu lintas yang padat oleh kendaraan.

Rencananya, pada sore nanti sekitar pukul 16.00 WIB warga akan kembali melaksanakan aksi unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak. Untuk itu, para pengendara diharapkan bisa mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan parah.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)