Taman di Jakarta Pusat Rusak Parah

Minggu, 10 Agustus 2014 - 20:10 WIB
Taman di Jakarta Pusat Rusak Parah
Taman di Jakarta Pusat Rusak Parah
A A A
JAKARTA - Taman interaktif yang ada di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat rusak parah. Selain dipenuhi sampah, fasilitas pelengkap di dalamnya banyak yang rusak.

Selain aman interaktif, ada dua taman vertikal yang tidak terawat. Di antaranya taman vertikal yang berada di kawasan Tugu Tani, dan taman Vertikal yang tumbuh di flyover Tanah Abang.

Pantauan lapangan, taman interaktif itu dilengkapi kursi, tangga bermain anak dan lapangan basket. Seharusnya, ada delapan kursi yang tersedia di dalam area itu. Tapi tujuh di antaranya hilang.

Sementara, tangga bermain anak-anak juga berkarat, bahkan, anak tangganya banyak yang patah. Hal ini tentu sangat membahayakan anak-anak yang bermain. Tak hanya itu, Lantai lapangan basket tak kalah kotornya, sebab, sudah dipenuhi coretan-coretan.

Akibatnya, taman itu ditinggalkan warganya, bahkan sudah tak lagi menjadi tempat berkumpul atau berolahraga.

Sementara itu taman vertikal di Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat, mulai mengering. Tanaman yang sebelumnya bewarna hijau, kini berubah menjadi kuning.

Tujuan dibangun taman vertikal tersebut untuk menambah keindahan kota. Namun ketika kondisi tanaman vertikal berubah menjadi warna kuning, keindahan kota yang sebelumnya dimaksudnya akhirnya sirna.

Menurut Iyan (50), penjual makanan yang biasa mangkal, taman itu rusak sejak ditinggalkan penjaganya yang bernama Heru. Heru merupakan petugas jaga dari Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan, penjaga taman itu sudah meninggalkan tugasnya sejak pertengahan Ramadan lalu. Sepeninggal dia, tidak ada petugas yang menjaga keasrian taman tersebut.

"Ya akhirnya, kursinya pada dicopot-copotin orang, kalau coret-coratan itu ulah anak-anak, karena enggak dijagain," ujar pedagang yang mengaku sudah 10 tahun berjualan di lokasi itu.

Taman itu tergolong baru. Sebab, baru dibuat pada akhir 2013 lalu. Saat Heru masih aktif, taman itu masih terawat dengan baik. "Sekarang enggak ada yang datang ngecek, akhirnya enggak terawat begini," ujarnya.

Biasanya, warga sekitar memanfaatkan taman itu untuk bermain bersama keluarga atau berolahraga. Tapi kini taman itu kini tak lagi bermanfaat. Sebab, warga tidak lagi mekilih taman akif itu sebagai alternatif untuk berkumpul bersama keluarga.

"Dulu ini kalau hari Sabtu atau Minggu, dipakai senam sama warga sini, tapi ini sudah enggak lagi," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Jalur Hijau Dinas Pertamanan DKI Jakarta Temi Kendi Putra mengatakan, pihaknya tidak berkewenangan memberikan komentar dan tanggapan terkait kondisi taman vertikal di Jakarta.

"Lebih tepat tanya ke bidang Keindahan Kota. Sebab mereka yang tangani taman vertikal di Jakarta," tuturnya.

Terpisah, Kepala Bidang Keindahan Kota Dinas Pertamanan DKI Jakarta Levi mengatakan, terkait menguning dan mengeringnya taman vertikal di kawasan Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat, disebabkan karena kabel instalasi penyiraman putus akibat dicuri orang.

Untuk itu, pihaknya berencana memperbaiki 2 panel terlebih dahulu di taman vertikal Tugu Tani.

"Taman vertikal garden, sejatinya bertujuan untuk mengurangi kesan keras dari masa bangunan yang sifatnya masif. Tapi kabel instalasi penyiraman yang ada di taman vertikal Tugu Tani terputus akibat dicuri orang. Jadi tanaman tidak mendapatkan asupan air sehingga menjadi kering," ungkapnya kepada wartawan.

Dari data Dinas Pertamanan DKI Jakarta, lokasi taman vertikal yang dikelola oleh Dinas Pertamanan di Jakarta ada 28 lokasi.

"23 lokasi digunakan untuk Green Colum (penghijauan pada tiang-tiang Flyover, red) dan 5 lokasi untuk Green Wall (penghijauan pada dinding Flyover) dengan jenis tanaman yang beraneka macam," ungkapnya.

Untuk jenis tanaman yang ditanam di taman vertikal di Jakarta, meliputi tanaman Tan Lie Kuan Yu, Brekele, Pakis dan lain-lain. "Jenisnya banyak, diutamakan yang tahan terhadap panas matahari dan polusi," tambah Levi.

Sementara untuk pengawasan taman, dilakukan secara berkala dengan melihat kondisi taman dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan.

"Pemeliharaan dilakukan secara rutin, seperti penyiraman, pendangiran, pemupukan dan penyulaman tanaman," tandasnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7822 seconds (0.1#10.140)