Solar Dibatasi, Ratusan Sopir Bus Resah
A
A
A
DEPOK - Rencana pembatasan penjualan solar di Depok membuat sejumlah sopir bus AKAP yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok resah.
Sekretaris Organda Depok Muhammad Hasyim mengkhawatirkan, jika pembatasan solar bersubsidi diberlakukan dalam waktu dekat ini akan menimbulkan gejolak.
"Ini kami masih melihat kebijakan hari ini katanya mulai diberlakukan, tetapi untuk mengambil sikap kami masih wait and see satu hari kedepan, karena dibawah ini khawatir timbul gejolak," tukasnya di Depok, Senin (4/8/2014).
Hasyim menegaskan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Depok. Masalah tersebut juga tengah dibahas di tingkat DPP Organda dan Provinsi Jawa Barat.
"Kami khawatir karena ini sosialisasinya tidak jalan sebelumnya, maka khawatir gejolak bahkan sampai ancaman demo oleh para sopir," jelasnya.
Hasyim menjelaskan para sopir bus juga belum mengetahui bahwa SPBU di Depok hari ini hanya menjual solar sampai pukul 18.00 WIB. Hasyim menegaskan sedikitnya ada 250 sopir yang dibuat resah atas kebijakan tersebut.
Sekretaris Organda Depok Muhammad Hasyim mengkhawatirkan, jika pembatasan solar bersubsidi diberlakukan dalam waktu dekat ini akan menimbulkan gejolak.
"Ini kami masih melihat kebijakan hari ini katanya mulai diberlakukan, tetapi untuk mengambil sikap kami masih wait and see satu hari kedepan, karena dibawah ini khawatir timbul gejolak," tukasnya di Depok, Senin (4/8/2014).
Hasyim menegaskan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Depok. Masalah tersebut juga tengah dibahas di tingkat DPP Organda dan Provinsi Jawa Barat.
"Kami khawatir karena ini sosialisasinya tidak jalan sebelumnya, maka khawatir gejolak bahkan sampai ancaman demo oleh para sopir," jelasnya.
Hasyim menjelaskan para sopir bus juga belum mengetahui bahwa SPBU di Depok hari ini hanya menjual solar sampai pukul 18.00 WIB. Hasyim menegaskan sedikitnya ada 250 sopir yang dibuat resah atas kebijakan tersebut.
(ysw)