Padat Pengunjung, Belasan Anak Hilang di Ragunan
A
A
A
JAKARTA - Pos Pengamanan Polres Metro Jakarta Selatan menerima laporan anak hilang dan adanya kasus kecopetan yang terjadi di dalam area Taman Margasatwa Ragunan (TMR).
Padahal bagian Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) telah memberikan himbauan.
"Kami sudah memberikan himbauan dalam bentuk keterangan tertulis yang diberikan pada saat pengunjung TMR masuk dengan kendaraan atau ketika membeli tiket di loket," ujar Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti di Pos Pengamanan TMR, Rabu (30/7/2014).
Dri menjelaskan, pihaknya sudah menyebarkan sekitar empat rim atau 2000 lembar keterangan tertulis. Bukan hanya itu, himbauan itu juga diumumkan melalui pengeras suara yang ada di dalam area TMR.
Saat ditanyakan mengapa masih saja ada laporan anak hilang dan kasus kecopetan, Dri mengaku banyak faktor. Salah satunya lantaran lengah karena sudah terbawa suasana berwisata. "Namun dengan adanya keterangan tertulis itu, pihaknya dapat meminimalisir adanya kasus-kasus tersebut," kata Dri.
Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Polisi Adri Desas Furyanto menjelaskan, jumlah kejadian tersebut sudah berkurang dari tahun sebelumnya yang mencapai puluhan laporan anak hilang dan kecopetan. "Rata-rata yang hilang berusia 7-9 tahun. Dari 19 laporan anak yang hilang, semua anak sudah ditemukan orangtua," katanya
Adri menjelaskan, anak-anak yang hilang itu ditemukan oleh anggotanya yang tengah berjaga di area TMR. Anak-anak tersebut banyak ditemukan di area pembelian boneka dan parkiran.
Padahal bagian Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) telah memberikan himbauan.
"Kami sudah memberikan himbauan dalam bentuk keterangan tertulis yang diberikan pada saat pengunjung TMR masuk dengan kendaraan atau ketika membeli tiket di loket," ujar Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti di Pos Pengamanan TMR, Rabu (30/7/2014).
Dri menjelaskan, pihaknya sudah menyebarkan sekitar empat rim atau 2000 lembar keterangan tertulis. Bukan hanya itu, himbauan itu juga diumumkan melalui pengeras suara yang ada di dalam area TMR.
Saat ditanyakan mengapa masih saja ada laporan anak hilang dan kasus kecopetan, Dri mengaku banyak faktor. Salah satunya lantaran lengah karena sudah terbawa suasana berwisata. "Namun dengan adanya keterangan tertulis itu, pihaknya dapat meminimalisir adanya kasus-kasus tersebut," kata Dri.
Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Polisi Adri Desas Furyanto menjelaskan, jumlah kejadian tersebut sudah berkurang dari tahun sebelumnya yang mencapai puluhan laporan anak hilang dan kecopetan. "Rata-rata yang hilang berusia 7-9 tahun. Dari 19 laporan anak yang hilang, semua anak sudah ditemukan orangtua," katanya
Adri menjelaskan, anak-anak yang hilang itu ditemukan oleh anggotanya yang tengah berjaga di area TMR. Anak-anak tersebut banyak ditemukan di area pembelian boneka dan parkiran.
(whb)