Daging di Depok Aman untuk Dikonsumsi
A
A
A
DEPOK - Distribusi daging yang dijual di Depok berasal dari rumah potong hewan legal, termasuk di Jawa Barat. Sehingga masyarakat tidak perlu menyangsikan kebersihan, keamanan, kesehatan dan kualitas daging.
Hal itu diketahui saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterian (Keswan Kesmavet) Dinas Peternakan Jawa Barat di Pasar Cisalak, Depok, Rabu (23/7) dini hari. Dari hasil sidak tidak ditemukan daging celeng dan berformalin.
"Sejak memasuki Ramadan, kami terus berkeliling dari satu kota ke kota lain di Jawa Barat untuk melakukan sidak ke pasar. Hasilnya, kami belum menemukan daging bermasalah. Baik itu dari sisi kesehatan maupun kehalalannya. Saya bisa katakan, daging celeng yang berasal dari Sumatera tidak beredar di Jabar," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterian (Keswan Kesmavet) Dinas Peternakan Jawa Barat, Arif Hidayat.
Menurut dia, kurang dari seminggu menjelang lebaran, permintaan daging sapi, ayam, kambing bisa meningkat hingga dua kali lipat. Akibatnya, rawan penyelundupan. Dia memastikan, stok daging di pasar masih mencukupi. "Kami takutnya ada daging yang masuk ke pasar itu berasal dari rumah potong ilegal. Kami menemukan daging impor, tapi itu tercatat di Distanak. Secara fisik, daging yang dipasarkan bagus semua. Hasil uji laboratorium juga menunjukan tidak ada yang pakai pengawet, aman," ucapnya.
Hal itu diketahui saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterian (Keswan Kesmavet) Dinas Peternakan Jawa Barat di Pasar Cisalak, Depok, Rabu (23/7) dini hari. Dari hasil sidak tidak ditemukan daging celeng dan berformalin.
"Sejak memasuki Ramadan, kami terus berkeliling dari satu kota ke kota lain di Jawa Barat untuk melakukan sidak ke pasar. Hasilnya, kami belum menemukan daging bermasalah. Baik itu dari sisi kesehatan maupun kehalalannya. Saya bisa katakan, daging celeng yang berasal dari Sumatera tidak beredar di Jabar," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterian (Keswan Kesmavet) Dinas Peternakan Jawa Barat, Arif Hidayat.
Menurut dia, kurang dari seminggu menjelang lebaran, permintaan daging sapi, ayam, kambing bisa meningkat hingga dua kali lipat. Akibatnya, rawan penyelundupan. Dia memastikan, stok daging di pasar masih mencukupi. "Kami takutnya ada daging yang masuk ke pasar itu berasal dari rumah potong ilegal. Kami menemukan daging impor, tapi itu tercatat di Distanak. Secara fisik, daging yang dipasarkan bagus semua. Hasil uji laboratorium juga menunjukan tidak ada yang pakai pengawet, aman," ucapnya.
(whb)