10 Preman Digaruk Polresta Bekasi Kota
A
A
A
BEKASI - Sebanyak 10 preman terjaring dalam Operasi Cipta Kondisi 2014 yang digelar Polresta Bekasi Kota.
Operasi Cipta Kondisi 2014 ini berlangsung sejak 8 hingga 21 Juli mendatang. Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo menjelaskan, kesepuluh preman yang terkena jaring merupakan para preman yang meresahkan masyarakat.
Mereka ditangkap diantaranya, di Polsek Medan Satria empat orang, di Polsek Bantar Gebang dua orang, Polsek Pondokgede dua orang, dan Polsek Jatiasih dua orang.
"Barang bukti yang diamankan dari mereka adalah 15 botol minuman oplosan jenis gingseng," terang AKP Siswo. Lebih lanjut, AKP Siswo mengatakan mereka saat ini sudah diserahkan ke Dinas Sosial Kota Bekasi untuk dilakukan pembinaan.
”Kami serahkan semua preman ini ke pemerintah daerah untuk dilakukan binaan,” katanya.
AKP Siswo menambahkan, penertiban preman ini dilakukan untuk memberi kenyamanan masyarakat dalam menjalankan bulan Ramadan. Menurutnya, apabila dalam penertiban itu ditemukan adanya tindak kriminal, maka mereka akan ditangkap.
”Kalau yang bermasalah dengan hukum, hari itu juga kami tangkap,” jelasnya.
Operasi ini, kata Siswo bukan hanya dilakukan menjelang lebaran, melainkan sudah menjadi kegiatan rutin Kepolisian. Hanya saja, untuk lebaran kali ini, operasi lebih ditingkatkan lagi.”Kami tingkatkan lagi pengawasan buat gerak-gerik preman di jalan-jalan,” paparnya.
Operasi Cipta Kondisi 2014 ini berlangsung sejak 8 hingga 21 Juli mendatang. Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo menjelaskan, kesepuluh preman yang terkena jaring merupakan para preman yang meresahkan masyarakat.
Mereka ditangkap diantaranya, di Polsek Medan Satria empat orang, di Polsek Bantar Gebang dua orang, Polsek Pondokgede dua orang, dan Polsek Jatiasih dua orang.
"Barang bukti yang diamankan dari mereka adalah 15 botol minuman oplosan jenis gingseng," terang AKP Siswo. Lebih lanjut, AKP Siswo mengatakan mereka saat ini sudah diserahkan ke Dinas Sosial Kota Bekasi untuk dilakukan pembinaan.
”Kami serahkan semua preman ini ke pemerintah daerah untuk dilakukan binaan,” katanya.
AKP Siswo menambahkan, penertiban preman ini dilakukan untuk memberi kenyamanan masyarakat dalam menjalankan bulan Ramadan. Menurutnya, apabila dalam penertiban itu ditemukan adanya tindak kriminal, maka mereka akan ditangkap.
”Kalau yang bermasalah dengan hukum, hari itu juga kami tangkap,” jelasnya.
Operasi ini, kata Siswo bukan hanya dilakukan menjelang lebaran, melainkan sudah menjadi kegiatan rutin Kepolisian. Hanya saja, untuk lebaran kali ini, operasi lebih ditingkatkan lagi.”Kami tingkatkan lagi pengawasan buat gerak-gerik preman di jalan-jalan,” paparnya.
(whb)