Kriminolog: Aparat Meninggal Biasanya Pelakunya Aparat
A
A
A
JAKARTA - Pelaku yang menyebabkan anggota Detasemen B Satuan III Pelopor Brimob Kelapa Dua Depok, Bharada Rizki Dwi Wicaksono hingga kini belum terungkap. Namun ada beberapa dugaan kalau pembunuhan tersebut berencana karena sebelumnya korban sudah dikuntit sejak keluar dari Mako Brimob kelapa Dua.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai, pembunuhan terhadap Bharada Rizki kemungkinan terencana. Karena jika dilihat dari dibuntutinya korban oleh pelaku mengindikasikan ke arah tersebut. (Baca: Aroma Dendam Dibalik Pembunuhan Bharada Rizki)
"Apa ini ada kaitannya dengan tugas belum tahu, hanya lihat dari pola - pola yang lama, kalau aparat meninggal kan aparat juga pelakunya," paparnya usai menguji Sidang Promosi Doktor Kapolres Jakarta Barat di FISIP UI, Rabu 2 Juli 2014.
Namun, kata Adrianus, memang tidak semua kasus pembunuhan aparat dilakukan oleh aparat. Ia mencontohkan penusukan anggota Brimob di Lenteng Agung beberapa waktu lalu. Pelaku bukan dari oknum aparat, tetapi kernet Metro Mini yang terlibat cek cok mulut dengan korban. (Baca: Anggota Brimob Tewas Usai Berduel)
"Anggota Brimob ditusuk di Lenteng Agung, malah preman pelakunya karena merasa enggak senang dengan cara menegur, lalu dibacok. Perlu riset juga apakah berencana atau tidak," paparnya. (Baca: Brigadir Syarif Sempat Duel di Dalam Metro Mini)
Salah satunya termasuk penyelidikan polisi dengan memeriksa kalangan internal yakni satu pleton anggota Brimob.
"Saya kira semua langkah lah, dalam rangka upaya pengungkapannya, semua pihak koperatif, kalau satuan lain terlibat saya harap jangan emosi, tenang menghadapinya," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Brimob Bharada Rizki Dwi Wicaksono tewas setelah dihujani bacokan oleh sepuluh pria berambut cepat di dekat Halte UI. Saat itu, Bharada Rizki sedang naik taksi menuju bandara untuk pulang ke kampungnya di Pasuruan, Jawa Timur.
Bharada Rizki yang baru tujuh bulan bergabung di korps Brimob tersebut tewas seketika di lokasi kejadian.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai, pembunuhan terhadap Bharada Rizki kemungkinan terencana. Karena jika dilihat dari dibuntutinya korban oleh pelaku mengindikasikan ke arah tersebut. (Baca: Aroma Dendam Dibalik Pembunuhan Bharada Rizki)
"Apa ini ada kaitannya dengan tugas belum tahu, hanya lihat dari pola - pola yang lama, kalau aparat meninggal kan aparat juga pelakunya," paparnya usai menguji Sidang Promosi Doktor Kapolres Jakarta Barat di FISIP UI, Rabu 2 Juli 2014.
Namun, kata Adrianus, memang tidak semua kasus pembunuhan aparat dilakukan oleh aparat. Ia mencontohkan penusukan anggota Brimob di Lenteng Agung beberapa waktu lalu. Pelaku bukan dari oknum aparat, tetapi kernet Metro Mini yang terlibat cek cok mulut dengan korban. (Baca: Anggota Brimob Tewas Usai Berduel)
"Anggota Brimob ditusuk di Lenteng Agung, malah preman pelakunya karena merasa enggak senang dengan cara menegur, lalu dibacok. Perlu riset juga apakah berencana atau tidak," paparnya. (Baca: Brigadir Syarif Sempat Duel di Dalam Metro Mini)
Salah satunya termasuk penyelidikan polisi dengan memeriksa kalangan internal yakni satu pleton anggota Brimob.
"Saya kira semua langkah lah, dalam rangka upaya pengungkapannya, semua pihak koperatif, kalau satuan lain terlibat saya harap jangan emosi, tenang menghadapinya," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Brimob Bharada Rizki Dwi Wicaksono tewas setelah dihujani bacokan oleh sepuluh pria berambut cepat di dekat Halte UI. Saat itu, Bharada Rizki sedang naik taksi menuju bandara untuk pulang ke kampungnya di Pasuruan, Jawa Timur.
Bharada Rizki yang baru tujuh bulan bergabung di korps Brimob tersebut tewas seketika di lokasi kejadian.
(ysw)