Cerita Sopir Taksi yang Saksikan Anggota Brimob Dibantai
A
A
A
JAKARTA - Saat diperiksa polisi, sopir Taksi Indah Family yang membawa Bharada Rizki Dwi Wicaksono (20) sempat memberitahu pelaku pengeroyokan kalau korban adalah anggota Brimob. Namun pelaku terus kalap dan menganiaya korban hingga tewas di dalam taksi.
Kabid Humas Polda Metro jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan Tohari yang menjadi sopir taksi yang ditumpangi korban, sepertinya Bharada Rizki sudah dikuntit sejak keluar dari Mako Brimob kelapa Dua.
Selama di perjalanan, motor pelaku sempat menghalang-halangi laju taksi dan meminta taksi berhenti. Tohari mengakui dirinya tidak berani menabrak para pelaku karena takut sepeda motornya nyangkut sehingga tidak bisa kembali melaju.
"Pelaku saat meminta berhenti memang menghalangi jalannya taksi, karena dipikirnya tidak akan terjadi hal seperti ini, maka sang sopir berani berhenti," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/7/2014).
Saat berhenti, salah satu pelaku langsung mengetok kaca depan sebelah kiri hingga pecah. Setelah itu, para pelaku langsung menyasar korban yang duduk disamping sopir ditarik oleh para pelaku.
Sebelum pelaku menarik korban keluar, Tohari sempat berteriak kalau yang dibawanya adalah anggota Brimob. Begitu juga dengan korban, dia sempat mengatakan kalau dirinya anggota Brimob Kelapa Dua.
"Pelaku tidak mendengarkan keduanya, walaupun sudah berteriak pelaku tetap langsung menghujani korban dengan bacokan dan menusuknya," ujar Kabid.
Setelah kejadian, Tohari sempat menghubungi rekan korban yang memesan taksi. Jawaban teman korban saat itu meminta korban segera dibawa ke RS Bhayangkara Kelapa Dua. Namun, korban sudah meninggal dunia.
"Setelah dinyatakan tewas, kami langsung bawa korban ke RS Polri Kramat Jati," tegasnya.
Dia menegaskan, sampai saat ini tidak ada CCTV dilokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Metro jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan Tohari yang menjadi sopir taksi yang ditumpangi korban, sepertinya Bharada Rizki sudah dikuntit sejak keluar dari Mako Brimob kelapa Dua.
Selama di perjalanan, motor pelaku sempat menghalang-halangi laju taksi dan meminta taksi berhenti. Tohari mengakui dirinya tidak berani menabrak para pelaku karena takut sepeda motornya nyangkut sehingga tidak bisa kembali melaju.
"Pelaku saat meminta berhenti memang menghalangi jalannya taksi, karena dipikirnya tidak akan terjadi hal seperti ini, maka sang sopir berani berhenti," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/7/2014).
Saat berhenti, salah satu pelaku langsung mengetok kaca depan sebelah kiri hingga pecah. Setelah itu, para pelaku langsung menyasar korban yang duduk disamping sopir ditarik oleh para pelaku.
Sebelum pelaku menarik korban keluar, Tohari sempat berteriak kalau yang dibawanya adalah anggota Brimob. Begitu juga dengan korban, dia sempat mengatakan kalau dirinya anggota Brimob Kelapa Dua.
"Pelaku tidak mendengarkan keduanya, walaupun sudah berteriak pelaku tetap langsung menghujani korban dengan bacokan dan menusuknya," ujar Kabid.
Setelah kejadian, Tohari sempat menghubungi rekan korban yang memesan taksi. Jawaban teman korban saat itu meminta korban segera dibawa ke RS Bhayangkara Kelapa Dua. Namun, korban sudah meninggal dunia.
"Setelah dinyatakan tewas, kami langsung bawa korban ke RS Polri Kramat Jati," tegasnya.
Dia menegaskan, sampai saat ini tidak ada CCTV dilokasi kejadian.
(ysw)