Ahok Akan Sikat Anak Pejabat Belagu
A
A
A
JAKARTA - Sekolah bagus dan bayaran mahal tak menjamin keamanan serta kenyamanan peserta didiknya. Karena, sekolah yang terdapat anak pejabat dan borjuis, tak terkecuali di SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, akan disikat.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya tidak perduli dengan anak pejabat yang berkelakukan sok. Kata dia, jika anak pejabat itu salah maka akan diberikan sanksi tegas.
"Kadang-kadang di sekolah ngetop kan juga banyak anak pejabat, orang kaya dia suka belagu. Tapi kita enggak mau tahu, kalau salah sikat saja," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Selain itu, kata pria yang biasa disapa Ahok ini mengatakan, dirinya merasa heran dengan tenaga pendidik yang takut untuk bertindak tegas. Karena, kata dia, sebagai guru tentunya mereka tahu mana anak nakal dan tidak.
"Saya juga bingung, masa sih guru enggak tahu mana anak yang bandel dan enggak bandel. Lihat matanya saja sudah tahu mana bandit enggak bandit," pungkasnya.
Maka itu, kata mantan anggota DPR RI ini, siswa yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap Arfian Caesary (16), siswa SMAN 3 Setiabudi hingga meninggal dunia, sebaiknya dikeluarkan saja. Bahkan, anak yang bandel tak pantas bersekolah di sekolah negeri.
"Dikeluarkan biar dia cari tempat lain saja. Biar bertobat, makanya saya tidak melarang dia sekolah di swasta. Tapi negeri enggak boleh. Makanya kalau saya kejam, saya langsung tidak boleh dimanapun di Jakarta," tandasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya tidak perduli dengan anak pejabat yang berkelakukan sok. Kata dia, jika anak pejabat itu salah maka akan diberikan sanksi tegas.
"Kadang-kadang di sekolah ngetop kan juga banyak anak pejabat, orang kaya dia suka belagu. Tapi kita enggak mau tahu, kalau salah sikat saja," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Selain itu, kata pria yang biasa disapa Ahok ini mengatakan, dirinya merasa heran dengan tenaga pendidik yang takut untuk bertindak tegas. Karena, kata dia, sebagai guru tentunya mereka tahu mana anak nakal dan tidak.
"Saya juga bingung, masa sih guru enggak tahu mana anak yang bandel dan enggak bandel. Lihat matanya saja sudah tahu mana bandit enggak bandit," pungkasnya.
Maka itu, kata mantan anggota DPR RI ini, siswa yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap Arfian Caesary (16), siswa SMAN 3 Setiabudi hingga meninggal dunia, sebaiknya dikeluarkan saja. Bahkan, anak yang bandel tak pantas bersekolah di sekolah negeri.
"Dikeluarkan biar dia cari tempat lain saja. Biar bertobat, makanya saya tidak melarang dia sekolah di swasta. Tapi negeri enggak boleh. Makanya kalau saya kejam, saya langsung tidak boleh dimanapun di Jakarta," tandasnya.
(mhd)