Pedagang Asongan Kereta Datangi Istana Negara
A
A
A
JAKARTA - Sekitar 600 pengunjuk rasa yang tergabung dari perkumpulan pedagang asongan dari seluruh DAOP PT KAI di Pulau Jawa melakukan demonstrasi ke Istana Negara.
Pedagang asongan di kereta ini menuntut agar pemerintah membolehkan mereka berjualan di atas kereta dan mendesak agar mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa sejumlah pedagang asongan.
Vincent kordinator pengunjukrasa mengatakan, para pedagang asongan meminta agar pengelolaan Kereta api Indonesia pengelolaannya dikembalikan kepada negara ataupun BUMN.
"Kami datang untuk meminta agar mengusut tuntas para kolonel marinir yang telah melakukan intimindasi para pedagang asongan," Ujar Vincentya kepada Sindonews di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2014).
Selain itu, pedagang memprotes sikap aparat keamanan yang dibekingi anggota TNI dengan melakukan pemukulan serta ancaman untuk tidak boleh berjualan di kereta.
"Cara-cara yang kami terima sungguh keterlaluan, kami dipukuli dan didorong agar tidak berjualan di dalam kereta," terangnya.
Mereka berharap, PT KAI membolehkanpedagang kembali berjualan. Jika tidak, pedagang asongan berharap PT KAI dan pemerintah memiliki solusi yang tepat agar ekonomi pedagang tidak mati.
Pedagang asongan di kereta ini menuntut agar pemerintah membolehkan mereka berjualan di atas kereta dan mendesak agar mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa sejumlah pedagang asongan.
Vincent kordinator pengunjukrasa mengatakan, para pedagang asongan meminta agar pengelolaan Kereta api Indonesia pengelolaannya dikembalikan kepada negara ataupun BUMN.
"Kami datang untuk meminta agar mengusut tuntas para kolonel marinir yang telah melakukan intimindasi para pedagang asongan," Ujar Vincentya kepada Sindonews di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2014).
Selain itu, pedagang memprotes sikap aparat keamanan yang dibekingi anggota TNI dengan melakukan pemukulan serta ancaman untuk tidak boleh berjualan di kereta.
"Cara-cara yang kami terima sungguh keterlaluan, kami dipukuli dan didorong agar tidak berjualan di dalam kereta," terangnya.
Mereka berharap, PT KAI membolehkanpedagang kembali berjualan. Jika tidak, pedagang asongan berharap PT KAI dan pemerintah memiliki solusi yang tepat agar ekonomi pedagang tidak mati.
(ysw)