37 Luka Lebam Hiasi Tubuh Siswa SMAN 3 Setiabudi
A
A
A
JAKARTA - Polres Jakarta Barat masih melakukan penyidikan terhadap siswa Kelas I SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, yang tewas usai mengikuti kegiatan pecinta alam di daerah Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Korban bernama Arfiand Caesar Al Irhami (16), berdasarkan hasil visum korban mengalami 37 luka lebam di sekujur tubuhnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Indra Fadilah Siregar mengatakan, di bagian depan dan belakang ditemukan luka lebam. Adapun luka lebam itu tampak jelas terlihat di beberapa bagian tubuh. Dari hasil autopsi sementara, luka lebam itu disebabkan oleh pukulan benda tumpul.
"Yang pasti terlihat itu lebam, mulai dari pipi sebelah kiri, bibir kanan bawah, dada sampai seputaran kaki lecet. Dari hasil autopsi sementara, telah terjadi kekerasan yang diakibatkan benda tumpul. Ini datanya terjadi tiga-empat hari ke belakang," katanya di Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Meski ditemukan tanda-tanda lebam, Indra belum bisa menyimpulkan jika korban mengalami penganiayaan. Polisi masih terus mendalami kasus ini.
"Kita belum bisa menyatakan seperti itu, tindak pidananya gimana, telah terjadi kekerasan. Bagaimana, caranya gimana itu yang sedang didalami," tegasnya.
Bahkan, kata dia, pihaknya sudah memeriksa empat saksi, dua dari siswa dan dua guru. Dua siswa yang diperiksa merupakan panitia pelaksanaan acara yang diikuti korban. Sementara, dua guru adalah yang mendampingi acara itu.
Dari keterangan awal dan susunan acara juga diambil untuk dianalisa. "Ada beberapa kegiatan utamanya kegiatan jalan, traveling, turun tebing, berenang pake ponco. Tapi akan kita dalami lebih detail," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Indra Fadilah Siregar mengatakan, di bagian depan dan belakang ditemukan luka lebam. Adapun luka lebam itu tampak jelas terlihat di beberapa bagian tubuh. Dari hasil autopsi sementara, luka lebam itu disebabkan oleh pukulan benda tumpul.
"Yang pasti terlihat itu lebam, mulai dari pipi sebelah kiri, bibir kanan bawah, dada sampai seputaran kaki lecet. Dari hasil autopsi sementara, telah terjadi kekerasan yang diakibatkan benda tumpul. Ini datanya terjadi tiga-empat hari ke belakang," katanya di Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Meski ditemukan tanda-tanda lebam, Indra belum bisa menyimpulkan jika korban mengalami penganiayaan. Polisi masih terus mendalami kasus ini.
"Kita belum bisa menyatakan seperti itu, tindak pidananya gimana, telah terjadi kekerasan. Bagaimana, caranya gimana itu yang sedang didalami," tegasnya.
Bahkan, kata dia, pihaknya sudah memeriksa empat saksi, dua dari siswa dan dua guru. Dua siswa yang diperiksa merupakan panitia pelaksanaan acara yang diikuti korban. Sementara, dua guru adalah yang mendampingi acara itu.
Dari keterangan awal dan susunan acara juga diambil untuk dianalisa. "Ada beberapa kegiatan utamanya kegiatan jalan, traveling, turun tebing, berenang pake ponco. Tapi akan kita dalami lebih detail," tuturnya.
(mhd)