Ribuan Pohon di Depok Rawan Tumbang
A
A
A
DEPOK - Cuaca yang tak menentu membuat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok, terus melakukan upaya pendataan jumlah pohon tua yang ada di kota itu. Selain membahayakan pengguna jalan, pohon tua pun dikhawatirkan mengganggu aliran listrik.
"Pohon-pohon pelindung yang jumlahnya ribuan terus kami inventarisir, terlebih pohon-pohon yang usianya sudah di atas 10 tahun. Karena pohon yang di atas 10 tahun itu dapat membahayakan masyarakat," kata Kabid Pertamanan DKP Kota Depok Hardiman di Depok, Selasa 17 Juni 2014 sore.
Hardiman menambahkan, pohon yang sudah membahayakan maka akan dilakukan penebangan. Meski demikian, pihaknya juga langsung mengganti dengan pohon yang baru yang usianya lebih muda.
"Tentu, jika sudah ditebang kami ganti dengan yang baru. Namun, jika itu sudah tua akan tetapi tidak membahayakan kami akan memelihara dan melakukan pemangkasan terhadap pohon itu," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, di tahun ini tepatnya di segmen tiga, pihak DKP akan melakukan penghijauan kembali di Jalan Raya Margonda tepatnya di depan Margo City hingga taman UI. Adapun jenis pohonnya akan sama dengan pohon yang telah ditanam di sepanjang separator. Dikatakannya, DKP juga akan menanam pohon di area pertamanan seperti Taman Weli dan Taman Mawar.
"Tugas kami tak lain untuk merawat dan memelihara pohon-pohon yang sudah ditanam. Jadi, kalau ada yang membahayakan dan mau mati kami langsung laporkan ke BLH untuk ditanam kembali," katanya.
Kepala DKP Kota Depok Zamrowi mencatat, sedikitnya 2.000 pohon di Depok masuk kategori rawan tumbang. Kebanyakan pohon rawan tumbang itu adalah jenis trembesi yang berada di sepanjang ruas Jalan Raya Bogor dan di Jalan Raya Sawangan.
"Kami turunkan sebanyak 75 petugas pemangkas pohon untuk memantau pohon-pohon yang rawan tumbang tersebut," ungkapnya.
"Pohon-pohon pelindung yang jumlahnya ribuan terus kami inventarisir, terlebih pohon-pohon yang usianya sudah di atas 10 tahun. Karena pohon yang di atas 10 tahun itu dapat membahayakan masyarakat," kata Kabid Pertamanan DKP Kota Depok Hardiman di Depok, Selasa 17 Juni 2014 sore.
Hardiman menambahkan, pohon yang sudah membahayakan maka akan dilakukan penebangan. Meski demikian, pihaknya juga langsung mengganti dengan pohon yang baru yang usianya lebih muda.
"Tentu, jika sudah ditebang kami ganti dengan yang baru. Namun, jika itu sudah tua akan tetapi tidak membahayakan kami akan memelihara dan melakukan pemangkasan terhadap pohon itu," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, di tahun ini tepatnya di segmen tiga, pihak DKP akan melakukan penghijauan kembali di Jalan Raya Margonda tepatnya di depan Margo City hingga taman UI. Adapun jenis pohonnya akan sama dengan pohon yang telah ditanam di sepanjang separator. Dikatakannya, DKP juga akan menanam pohon di area pertamanan seperti Taman Weli dan Taman Mawar.
"Tugas kami tak lain untuk merawat dan memelihara pohon-pohon yang sudah ditanam. Jadi, kalau ada yang membahayakan dan mau mati kami langsung laporkan ke BLH untuk ditanam kembali," katanya.
Kepala DKP Kota Depok Zamrowi mencatat, sedikitnya 2.000 pohon di Depok masuk kategori rawan tumbang. Kebanyakan pohon rawan tumbang itu adalah jenis trembesi yang berada di sepanjang ruas Jalan Raya Bogor dan di Jalan Raya Sawangan.
"Kami turunkan sebanyak 75 petugas pemangkas pohon untuk memantau pohon-pohon yang rawan tumbang tersebut," ungkapnya.
(mhd)