Pemilik Toko Kelontong Tewas Dijerat Kerudung
A
A
A
JAKARTA - Pemilik toko kelontong ditemukan tewas di toko yang juga menjadi tempat tinggalnya di pemukiman Poncol Atas, RT 17/05, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (13/6/2014) pagi. Korban bernama Tumiyem (49) tewas dengan dijerat kain kerudung.
Satimin (43), salah seorang warga, mengaku tak mendengar hal mencurigakan. Padahal, sebelum kejadian, dirinya menonton pertandingan sepak bola di rumahnya yang berada tepat di depan lokasi kejadian.
Selain itu, sebelum menutup tokonya sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat menelepon Jayus Mujiyanto (50), tukang ojek langganannya untuk mengantar ke Pasar Klender.
"Jam 22.00 WIB, korban masih menelepon minta dijemput," kata Satimin saat ditemui di lokasi.
Dia menuturkan, biasanya korban sudah berangkat ke Pasar Klender sekitar pukul 04.00 WIB, bersama ojek motor Mujiyanto (50). Korban rutin ke Pasar Klender untuk membeli sayur mayur, dan berbagai bahan pokok yang akan dijualnya kembali.
Namun, Mujiyanto yang sudah menjemput sekitar pukul 03.30 WIB tidak dapat menghubungi korban. Pintu tokonya pun tertutup rapat.
"Sampai pukul 06.00 WIB pagi, handphone korban enggak bisa dihubungi. Pintu tokonya digedor berulang kali tidak juga dibuka," kata Satimin.
Mujiyanto dan Satimin curiga saat melihat pintu kamar atas toko korban yang terbuat dari seng sudah tergunting. Setelah menghubungi Arum, salah seorang anak korban yang sedang berada di Cikarang untuk meminta izin memeriksa keadaan Tumiyem, Satimin naik ke kamar korban melalui bagian luar toko menggunakan tangga.
"Saya pinjam tangga untuk naik ke atas. Waktu saya tengok, korban sudah terlentang di dalam kamarnya di lantai dua. Saya langsung teriak minta tolong sama warga," tutur Satimin.
Satimin (43), salah seorang warga, mengaku tak mendengar hal mencurigakan. Padahal, sebelum kejadian, dirinya menonton pertandingan sepak bola di rumahnya yang berada tepat di depan lokasi kejadian.
Selain itu, sebelum menutup tokonya sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat menelepon Jayus Mujiyanto (50), tukang ojek langganannya untuk mengantar ke Pasar Klender.
"Jam 22.00 WIB, korban masih menelepon minta dijemput," kata Satimin saat ditemui di lokasi.
Dia menuturkan, biasanya korban sudah berangkat ke Pasar Klender sekitar pukul 04.00 WIB, bersama ojek motor Mujiyanto (50). Korban rutin ke Pasar Klender untuk membeli sayur mayur, dan berbagai bahan pokok yang akan dijualnya kembali.
Namun, Mujiyanto yang sudah menjemput sekitar pukul 03.30 WIB tidak dapat menghubungi korban. Pintu tokonya pun tertutup rapat.
"Sampai pukul 06.00 WIB pagi, handphone korban enggak bisa dihubungi. Pintu tokonya digedor berulang kali tidak juga dibuka," kata Satimin.
Mujiyanto dan Satimin curiga saat melihat pintu kamar atas toko korban yang terbuat dari seng sudah tergunting. Setelah menghubungi Arum, salah seorang anak korban yang sedang berada di Cikarang untuk meminta izin memeriksa keadaan Tumiyem, Satimin naik ke kamar korban melalui bagian luar toko menggunakan tangga.
"Saya pinjam tangga untuk naik ke atas. Waktu saya tengok, korban sudah terlentang di dalam kamarnya di lantai dua. Saya langsung teriak minta tolong sama warga," tutur Satimin.
(mhd)