Tiga WNA Coba Selundupkan Satwa Langka Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Tiga Warga Negara Asing (WNA) asal Kuwait dan Cina akhirnya di tangkap petugas keamanan, Balai Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta Kamis 5 Juni 2014 malam. Ketiganya tertangkap tangan akan menyelundupkan puluhan satwa langka asli Indonesia, dengan dimasukan ke dalam dua koper besar.
Upaya penggagalan ini bermula saat petugas maskapai penerbangan, mencurigai adanya gelagat aneh yang ditunjukan oleh ke tiga pelaku. Saat koper mereka diperiksa menggunakan alat X-ray, petugas menemukan barang yang menunjukan ciri-ciri mahluk hidup.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan mendalam, kami mendapatkan adanya ciri-ciri mahluk hidup dari dalam koper tersebut. Dan benar saja, setelah dibuka, ternyata puluhan satwa langka asli Indonesia ada di dalamnya dengan kondisi terbius," kata Humas Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta Zainal di Tangerang, Jumat (7/6/2014)
Zainal juga mengatakan, yang paling menyayat hati adalah, puluhan satwa langka ini diletakan di dalam keranjang buah, dengan posisi berdesakan antara satu dengan yang lain. Hanya beralaskan tisu dan sekat yang terbuat dari kardus. Selain itu, terdapat pula pipa sedang yang dilubangi setiap sisinya, untuk menyimpan hewan selundupan berupa burung. Kuat dugaan, hewan-hewan tersebut akan diperdagangkan.
"Tindakan ini sungguh keji. Bayangkan saja, puluhan hewan-hewan ini harus berada dalam tempat yang sempit dan berdesakan. Ditambah lagi, mereka diletakan di dalam koper kedap udara dan dibius. Kami menduga, hewan-hewan ini akan diperjual belikan di luar negeri," tuturnya.
Dikatakan Zainal, puluhan satwa langka yang coba diselundupkan para pelaku ini terdiri dari tiga ekor OA Jawa, satu ekor orang utan, empat ekor siamang dan 97 ular yang belum teridentifikasi jenisnya. Bahkan, satu ekor anak siamang ditemukan sudah dalam keadaan mati.
"Kami menduga, anak siamang ini mengalami dehidrasi. Terlebih, posisinya diletakan berhimpitan dengan sang induk, yang bobot tubuhnya jauh lebih besar," ungkapnya.
Saat ini, puluhan satwa langka tersebut masih diamankan di balai Karantina pertanian Bandara soetta untuk dilakukan pemulihan. Setelah itu, baru diserahkan ke Kementrian Kehutanan untuk dikembalikan ke habitat aslinya. Sementara, hingga saat ini para pelaku masih terus dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut.
"Pelaku sudah kami serahkan ke Polres Bandara untuk dilakukan penyelidikan. Apakah ada indikasi jaringan penjualan hewan langka skala internasional, kita belum tahu. Nanti tunggu hasil penyelidikan selesai," tukasnya.
Untuk diketahui, puluhan hewan langka yang coba diselundupkan para pelaku merupakan hewan yang masuk dalam kelompok Apendik. bahkan, keberadaannya kini sudah nyaris punah. Satwa-satwa ini sungguh tak dapat ternilai harganya. Karena, mereka adalah kekayaan fauna Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain.
Upaya penggagalan ini bermula saat petugas maskapai penerbangan, mencurigai adanya gelagat aneh yang ditunjukan oleh ke tiga pelaku. Saat koper mereka diperiksa menggunakan alat X-ray, petugas menemukan barang yang menunjukan ciri-ciri mahluk hidup.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan mendalam, kami mendapatkan adanya ciri-ciri mahluk hidup dari dalam koper tersebut. Dan benar saja, setelah dibuka, ternyata puluhan satwa langka asli Indonesia ada di dalamnya dengan kondisi terbius," kata Humas Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta Zainal di Tangerang, Jumat (7/6/2014)
Zainal juga mengatakan, yang paling menyayat hati adalah, puluhan satwa langka ini diletakan di dalam keranjang buah, dengan posisi berdesakan antara satu dengan yang lain. Hanya beralaskan tisu dan sekat yang terbuat dari kardus. Selain itu, terdapat pula pipa sedang yang dilubangi setiap sisinya, untuk menyimpan hewan selundupan berupa burung. Kuat dugaan, hewan-hewan tersebut akan diperdagangkan.
"Tindakan ini sungguh keji. Bayangkan saja, puluhan hewan-hewan ini harus berada dalam tempat yang sempit dan berdesakan. Ditambah lagi, mereka diletakan di dalam koper kedap udara dan dibius. Kami menduga, hewan-hewan ini akan diperjual belikan di luar negeri," tuturnya.
Dikatakan Zainal, puluhan satwa langka yang coba diselundupkan para pelaku ini terdiri dari tiga ekor OA Jawa, satu ekor orang utan, empat ekor siamang dan 97 ular yang belum teridentifikasi jenisnya. Bahkan, satu ekor anak siamang ditemukan sudah dalam keadaan mati.
"Kami menduga, anak siamang ini mengalami dehidrasi. Terlebih, posisinya diletakan berhimpitan dengan sang induk, yang bobot tubuhnya jauh lebih besar," ungkapnya.
Saat ini, puluhan satwa langka tersebut masih diamankan di balai Karantina pertanian Bandara soetta untuk dilakukan pemulihan. Setelah itu, baru diserahkan ke Kementrian Kehutanan untuk dikembalikan ke habitat aslinya. Sementara, hingga saat ini para pelaku masih terus dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut.
"Pelaku sudah kami serahkan ke Polres Bandara untuk dilakukan penyelidikan. Apakah ada indikasi jaringan penjualan hewan langka skala internasional, kita belum tahu. Nanti tunggu hasil penyelidikan selesai," tukasnya.
Untuk diketahui, puluhan hewan langka yang coba diselundupkan para pelaku merupakan hewan yang masuk dalam kelompok Apendik. bahkan, keberadaannya kini sudah nyaris punah. Satwa-satwa ini sungguh tak dapat ternilai harganya. Karena, mereka adalah kekayaan fauna Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain.
(mhd)