UI Lakukan Pengetatan Keamanan
A
A
A
DEPOK - Buntut penangkapan dua pelajar yang akan melakukan pesta ganja di area Kampus Universitas Indonesia (UI), pihak kampus melakukan pengetatan pengamanan. Bahkan, UI meningkatkan patroli dengan cara random.
Kasubdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) UI Dadan Erwandi mengatakan, pihaknya melakukan patroli di jam-jam tertentu secara menyeluruh di kampus itu. Tapi, hal itu juga masih diakui kesulitan untuk menyaring orang yang masuk ke lingkungan kampus. Karena kampus UI merupakan kawasan terbuka publik.
"Selama masih terbuka, kami tentunya masih kesulitan. Langkah yang kami lakukan dengan memaksimalkan dan meningkatkan patroli," kata Dadan kepada wartawan di Depok, Sabtu (31/5/2014).
Dadan mengatakan, pihaknya akan melakukan peneguran bagi siapa saja yang mendatangi kampus, jika sudah melewati jam kuliah. Pihaknya juga akan melakukan pengawasan pada setiap kegiatan kampus.
"Kalau yang tidak lapor ya terpaksa kami tegur, karena ini menyalahi," tukasnya.
Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko menambahkan, walaupun sudah memaksimalkan patroli, namun tidak lekas membuat pelaku takut. Karena biasanya mereka memanfaatkan waktu lengang petugas patroli.
Misalnya, petugas sedang patroli di kawasan asrama maka biasanya pelaku beredar di kawasan lain. "Polanya biasanya seperti itu. Mereka juga memanfaatkan waktu petugas," kata Farida.
Pihaknya juga telah berupaya menekan angka kriminalitas di kampus. Salah satunya dengan menurangi pintu akses masuk. Namun diakuinya, hal itu tidak bisa menutup seluruhnya, karena menimbulkan gesekan dengan warga.
"Dahulu ada puluhan, sekarang sudah banyak yang ditutup. Kalau mau tutup semua juga susah," ujarnya.
Sebelumnya, dua orang pelajar diamankan Polsek Beji lantaran memiliki ganja. Keduanya ketahuan saat akan melakukan pesat ganja di belakang Stadion Kampus UI.
Dari tangan keduanya polisi mengamankan enam linting ganja dan satu paket kecil seberat 3,71 gram.
Kasubdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) UI Dadan Erwandi mengatakan, pihaknya melakukan patroli di jam-jam tertentu secara menyeluruh di kampus itu. Tapi, hal itu juga masih diakui kesulitan untuk menyaring orang yang masuk ke lingkungan kampus. Karena kampus UI merupakan kawasan terbuka publik.
"Selama masih terbuka, kami tentunya masih kesulitan. Langkah yang kami lakukan dengan memaksimalkan dan meningkatkan patroli," kata Dadan kepada wartawan di Depok, Sabtu (31/5/2014).
Dadan mengatakan, pihaknya akan melakukan peneguran bagi siapa saja yang mendatangi kampus, jika sudah melewati jam kuliah. Pihaknya juga akan melakukan pengawasan pada setiap kegiatan kampus.
"Kalau yang tidak lapor ya terpaksa kami tegur, karena ini menyalahi," tukasnya.
Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko menambahkan, walaupun sudah memaksimalkan patroli, namun tidak lekas membuat pelaku takut. Karena biasanya mereka memanfaatkan waktu lengang petugas patroli.
Misalnya, petugas sedang patroli di kawasan asrama maka biasanya pelaku beredar di kawasan lain. "Polanya biasanya seperti itu. Mereka juga memanfaatkan waktu petugas," kata Farida.
Pihaknya juga telah berupaya menekan angka kriminalitas di kampus. Salah satunya dengan menurangi pintu akses masuk. Namun diakuinya, hal itu tidak bisa menutup seluruhnya, karena menimbulkan gesekan dengan warga.
"Dahulu ada puluhan, sekarang sudah banyak yang ditutup. Kalau mau tutup semua juga susah," ujarnya.
Sebelumnya, dua orang pelajar diamankan Polsek Beji lantaran memiliki ganja. Keduanya ketahuan saat akan melakukan pesat ganja di belakang Stadion Kampus UI.
Dari tangan keduanya polisi mengamankan enam linting ganja dan satu paket kecil seberat 3,71 gram.
(mhd)