Bogor Bangun Rusun untuk Warga Tak Mampu
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor tengah membangun dua twin block rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) untuk masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya para buruh di Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor.
Menurut Kepala Pengawas Bangunan dan Pemukiman Erna Hernawati saat ini, pengerjaan rusunawa itu sudah sekitar 30 persen.
"Rusunawa ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di sekitar lokasi pembangunan. Khususnya para buruh pabrik dan buruh serabutan," katanya ketika dihubungi, Rabu (28/5/2014).
Pembangunan rusunawa ini, kata Erna dananya bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) melalui Kementrian Pekerjaan Umum.
Rusunawa tersebut memiliki akses masuk di Kelurahan Cibuluh. Tepatnya di belakang kantor Pemadam Kebakaran Jalan Ashogiri.
"Pembangunan Rusunawa ini dananya bantuan dari Kementrian PU. Saat ini progresnya sudah 30 persen dengan sasaran yang masih sama yakni masyarakat yang berpenghasilan rendah," katanya.
Sesuai dengan perjanjian Kementrian PU dan Pemkot Bogor Rusunawa diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan pendapatan sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta.
"Selain itu, persyaratan lainnya adalah di dalam berkas dilampirkan surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan bahwa yang akan menyewa merupakan masyarakat yang belum mempunyai rumah dengan melampirkan struk atau slip gaji," terangnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rusunawa Agus Gunawan mengatakan penyewa diutamakan yang berdomisili dan bekerja di Kota Bogor serta membayar uang jaminan 3 kali uang sewa.
"Saat ini, di Kota Bogor sendiri sudah beroperasi rusunawa yang ada di Perumahan Bumi Menteng Asri, Menteng, Bogor Barat Kota Bogor," katanya.
Rusunawa di dua lokasi tersebut kini sudah dihuni 300 orang. Sebanyak 10 unit disisakan untuk korban bencana.
"Namun demikian kita agak sulit merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana untuk pindah ke rusunawa. Salah satu alasannya karena akses rusunawa Menteng Asri relatif jauh dengan tempat bekerja mereka," katanya.
Menurut Kepala Pengawas Bangunan dan Pemukiman Erna Hernawati saat ini, pengerjaan rusunawa itu sudah sekitar 30 persen.
"Rusunawa ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di sekitar lokasi pembangunan. Khususnya para buruh pabrik dan buruh serabutan," katanya ketika dihubungi, Rabu (28/5/2014).
Pembangunan rusunawa ini, kata Erna dananya bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) melalui Kementrian Pekerjaan Umum.
Rusunawa tersebut memiliki akses masuk di Kelurahan Cibuluh. Tepatnya di belakang kantor Pemadam Kebakaran Jalan Ashogiri.
"Pembangunan Rusunawa ini dananya bantuan dari Kementrian PU. Saat ini progresnya sudah 30 persen dengan sasaran yang masih sama yakni masyarakat yang berpenghasilan rendah," katanya.
Sesuai dengan perjanjian Kementrian PU dan Pemkot Bogor Rusunawa diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan pendapatan sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta.
"Selain itu, persyaratan lainnya adalah di dalam berkas dilampirkan surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan bahwa yang akan menyewa merupakan masyarakat yang belum mempunyai rumah dengan melampirkan struk atau slip gaji," terangnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rusunawa Agus Gunawan mengatakan penyewa diutamakan yang berdomisili dan bekerja di Kota Bogor serta membayar uang jaminan 3 kali uang sewa.
"Saat ini, di Kota Bogor sendiri sudah beroperasi rusunawa yang ada di Perumahan Bumi Menteng Asri, Menteng, Bogor Barat Kota Bogor," katanya.
Rusunawa di dua lokasi tersebut kini sudah dihuni 300 orang. Sebanyak 10 unit disisakan untuk korban bencana.
"Namun demikian kita agak sulit merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana untuk pindah ke rusunawa. Salah satu alasannya karena akses rusunawa Menteng Asri relatif jauh dengan tempat bekerja mereka," katanya.
(ysw)