Polisi selidiki Asal Senjata yang Digunakan Mayo
A
A
A
JAKARTA - Hingga kini Polda Metro jaya masih menelusuri asal senjata jenis Revolver yang digunakan gembong perampok kelompok Cirebon, Mayo yang tewas dalam baku tembak di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kabis Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, untuk asal senjata api yang digunakan Mayo masih dalam penyelidikan. Dari dua tersangka yang telah ditangkap yaitu F dan AF, polisi belum mendapatkan titik terang asal senjata tersebut.
"Kita masih gali terus keterangannya, karena dalam beraksi mereka selalu membawa senjata api," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/5/2014).
Selain itu, kelompok yang menamakan dirinya kelompok Cirebon ini memang dipimpin oleh Mayo dan beranggotakan enam orang.
"Kelompoknya ada tujuh orang, kapten atau pimpinannya Mayo," ujarnya.
Dalam setiap aksinya, mereka juga tidak segan-segan melukai korbannya. Terakhir mereka membacok seorang korban di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketika itu, kelompok asal Cirebon tersebut menyatroni rumah milik Perwira TNI AL di Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban yang terdiri dari pemilik rumah dan pembantu rumah tangga disekap. Namun, satu korban yaitu saudara sang perwira dibacok dibagian tubuhnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Heru Pranoto menjelaskan, kelompok ini biasa beroperasi dikawasan Jakarta.
"Mereka operasinya menyebar, tapi yang terakhir itu di Jakarta Timur," tukasnya.
Karena itu, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan apakah ada kasus lain yang melibatkan mereka.
Kabis Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, untuk asal senjata api yang digunakan Mayo masih dalam penyelidikan. Dari dua tersangka yang telah ditangkap yaitu F dan AF, polisi belum mendapatkan titik terang asal senjata tersebut.
"Kita masih gali terus keterangannya, karena dalam beraksi mereka selalu membawa senjata api," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/5/2014).
Selain itu, kelompok yang menamakan dirinya kelompok Cirebon ini memang dipimpin oleh Mayo dan beranggotakan enam orang.
"Kelompoknya ada tujuh orang, kapten atau pimpinannya Mayo," ujarnya.
Dalam setiap aksinya, mereka juga tidak segan-segan melukai korbannya. Terakhir mereka membacok seorang korban di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketika itu, kelompok asal Cirebon tersebut menyatroni rumah milik Perwira TNI AL di Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban yang terdiri dari pemilik rumah dan pembantu rumah tangga disekap. Namun, satu korban yaitu saudara sang perwira dibacok dibagian tubuhnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Heru Pranoto menjelaskan, kelompok ini biasa beroperasi dikawasan Jakarta.
"Mereka operasinya menyebar, tapi yang terakhir itu di Jakarta Timur," tukasnya.
Karena itu, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan apakah ada kasus lain yang melibatkan mereka.
(ysw)